Petani Sawit Mandiri: Pelatihan Intensif Penuhi Industri Berkembang.

Beritajitu.net Semoga keberkahan menyertai setiap langkahmu. Detik Ini aku ingin berbagi informasi menarik mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia. Ringkasan Artikel Mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia Petani Sawit Mandiri Pelatihan Intensif Penuhi Industri Berkembang Jangan berhenti teruskan membaca hingga tuntas.

Kamis, 11 September 2025, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP) bersama Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor perkebunan kelapa sawit. Salah satu fokus utama adalah peningkatan produktivitas lahan perkebunan sawit rakyat yang masih menjadi perhatian dalam industri sawit nasional.

BPDP dan Ditjenbun merancang Program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit untuk menjawab tantangan ini. Program ini menyasar berbagai pihak, termasuk pekebun, pengurus koperasi (KUD), dan perangkat pendamping daerah.

Direktur Penyalur Dana Sektor Hilir BPDP, Mohammad Alfansyah, menyatakan bahwa tujuan utama program ini adalah menyiapkan SDM yang kompeten agar dapat memenuhi kriteria industri kelapa sawit berkelanjutan.

Salah satu langkah konkret adalah melalui pelatihan dan pendidikan. BPDP bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, untuk memberikan beasiswa pendidikan dan pelatihan kepada pekebun.

LPP Agro Nusantara, yang telah berdiri sejak 1950, dipercaya sebagai salah satu penyelenggara pelatihan SDM sawit sejak tahun 2016. LPP Agro Nusantara memiliki pengalaman panjang dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja perkebunan, baik di level teknis maupun manajerial.

Direktur LPP Agro Nusantara, Pranoto Hadi Raharjo, menjelaskan bahwa melalui pelatihan, pekebun tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu mempraktikkannya di kebun masing-masing.

Pelatihan mencakup berbagai materi, termasuk budidaya sawit berkelanjutan, panen dan pascapanen, pengelolaan kelembagaan, administrasi keuangan, promosi hasil sawit, hingga pemetaan lokasi perkebunan.

Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, Direktorat Jenderal Perkebunan, Baginda Siagian, menjelaskan bahwa peserta pelatihan berasal dari berbagai wilayah penghasil sawit dan dipilih berdasarkan Data Rekomendasi Teknis (rekomtek) yang diajukan oleh Dinas Perkebunan masing-masing wilayah.

Dalam pelatihan, peserta tidak hanya mendapatkan materi klasikal di kelas, tetapi juga praktik langsung di lapangan. Hal ini penting karena produksi Crude Palm Oil (CPO) dari kebun rakyat rata-rata baru mencapai 3–4 ton per hektar per tahun, jauh di bawah produktivitas kebun milik perusahaan swasta maupun BUMN.

Tahun 2025, BPDP menargetkan pelatihan bagi 10.786 peserta dari 17 provinsi penghasil sawit. Pelatihan tahun ini dilaksanakan dalam 71 kelas, mencakup 11 jenis pelatihan teknis dan manajerial, yang tersebar di 9 provinsi.

Program ini didanai dari pungutan ekspor sawit dan disalurkan untuk berbagai kegiatan strategis, mulai dari peremajaan sawit rakyat, peningkatan sarana prasarana, penelitian, hingga hulu-hilirisasi sawit.