Poni Malang Beri Makan Singa: Donasi Unik Kebun Binatang!

Beritajitu.net Assalamualaikum semoga hidupmu penuh canda tawa. Kini mari kita telusuri Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang sedang hangat diperbincangkan. Informasi Lengkap Tentang Lifestyle, News, Indonesia, Trends Poni Malang Beri Makan Singa Donasi Unik Kebun Binatang Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

Pada tanggal 19 Agustus 2025, sebuah kisah mengharukan sekaligus kontroversial datang dari Denmark. Pernille Sohl, seorang warga Denmark, memutuskan untuk menyumbangkan kuda poni kesayangan putrinya, Angelina, yang bernama Chicago 57, ke Kebun Binatang Aalborg.

Keputusan ini diambil setelah Chicago 57 menderita sakit sejak tahun 2020. Kondisinya semakin memburuk hingga membutuhkan perawatan khusus, termasuk jaket dan pelindung kaki. Angelina, dengan berat hati, setuju bahwa mendonasikan kuda poni tersebut adalah pilihan terbaik agar ia tetap bermanfaat bagi hewan lain di kebun binatang.

Kebun Binatang Aalborg memang memiliki kebijakan unik, yaitu menerima donasi hewan sehat yang tidak lagi bisa dipelihara oleh pemiliknya. Hewan-hewan ini kemudian digunakan sebagai pakan untuk satwa karnivora, seperti singa Asia, beruang kutub, dan harimau Sumatra. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga pola makan alami predator dan memastikan mereka mendapatkan nutrisi yang sesuai.

Sohl menjelaskan bahwa proses penyuntikan mati dilakukan secara manusiawi sebelum hewan tersebut diberikan sebagai pakan. Ia juga terkesan dengan perlakuan staf kebun binatang terhadap Chicago 57 sebelum proses tersebut. Ada seorang penjaga kebun binatang yang berdiri di sana sambil memeluk dan mencium dia, seolah-olah sayalah yang berdiri di sampingnya, ujarnya.

Kebijakan ini, meskipun bertujuan konservasi, menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Beberapa pihak mengkritik ide mengubah hewan peliharaan menjadi pakan, sementara yang lain memuji upaya kebun binatang dalam mempertahankan perilaku makan alami predator. Bagi pemilik yang menyumbangkan hewan peliharaan, mereka berpotensi mendapatkan insentif berupa potongan pajak.

Ini bukan kali pertama kebun binatang di Denmark menjadi sorotan terkait praktik pemberian makan hewan. Pada tahun 2014, Kebun Binatang Copenhagen mengeutanasia seekor jerapah muda bernama Marius untuk mencegah perkawinan sedarah, meskipun ada petisi yang menentang tindakan tersebut. Bangkai Marius kemudian digunakan untuk penelitian dan pakan karnivora.

Beberapa minggu kemudian, kebun binatang tersebut kembali menuai kritik setelah mengeutanasia empat singa untuk memberi jalan bagi seekor jantan baru dengan harapan dapat mengawinkan generasi anak singa baru. Kasus-kasus ini memicu perdebatan tentang etika dan praktik konservasi di kebun binatang.

Berikut adalah tabel yang merangkum beberapa poin penting:

Kebijakan	Tujuan	Reaksi Publik
Donasi hewan peliharaan untuk pakan	Menjaga pola makan alami predator	Pro dan kontra
Eutanasia hewan sehat untuk mencegah perkawinan sedarah	Mengendalikan populasi	Kritik keras

Kontroversi seputar praktik di kebun binatang Denmark ini terus berlanjut, memicu diskusi tentang keseimbangan antara konservasi, etika, dan kesejahteraan hewan.