Prabowo Geram: Ekonomi Bobrok, Rakyat Jadi Sapi Perah!

Beritajitu.net Assalamualaikum semoga harimu penuh berkah. Pada Waktu Ini saya ingin menjelaskan lebih dalam tentang News, Indonesia. Ringkasan Artikel Mengenai News, Indonesia Prabowo Geram Ekonomi Bobrok Rakyat Jadi Sapi Perah Baca tuntas artikel ini untuk wawasan mendalam.

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sindiran keras terhadap oknum pelaku ekonomi yang disinyalir memiliki agenda terselubung untuk mengeruk kekayaan Indonesia. Pernyataan ini disampaikan saat memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, pada hari Rabu, 6 Agustus 2025.

Prabowo menegaskan bahwa pemerintahannya tidak akan mudah dikelabui oleh para pemain ekonomi yang hanya berorientasi pada keuntungan pribadi. Ia menyebutkan bahwa para pemain ini seringkali mengabaikan kondisi masyarakat Indonesia yang masih banyak berada di bawah garis kemiskinan.

“Dalam ekonomi, kita berhadapan dengan pemain yang punya agenda berbeda. Mereka mencari keuntungan sebesar-besarnya, tidak peduli kondisi rakyat. Bahkan, jika perlu, rakyat terus dimiskinkan agar mereka bisa menghisap kekayaan kita seperti menghisap darah. Ini realisme,” tegas Prabowo.

Presiden menekankan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam melihat rakyat Indonesia terus menerus dimiskinkan. Kita tidak bisa dibohongi, kita tidak bisa ditipu lagi. Kita ingin memberikan kesempatan kepada semua, tapi kita tidak rela rakyat Indonesia dimiskinkan terus, ujarnya.

Sidang kabinet paripurna ke-8 ini dihadiri oleh seluruh jajaran menteri dan kepala badan pemerintahan. Sebelumnya, pada Senin, 5 Mei 2025, Prabowo juga memimpin sidang kabinet di Istana Negara Jakarta.

Prabowo mengapresiasi kerja keras para menteri dan aparat penegak hukum dalam memberantas praktik-praktik ekonomi yang merugikan negara. Ia secara khusus menyebutkan peran Menteri Pertanian, Menteri Keuangan, TNI, Polri, dan Kejaksaan dalam upaya ini.

Berkat kerja keras para menteri dan aparat penegak hukum, kita bisa mengungkap dan menindak para pemain ekonomi yang merugikan negara, pungkas Prabowo.