• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Rahasia Warna Firaun Terungkap: Pigmen Purba Bersinar Kembali!

img

Beritajitu.net Semoga kebahagiaan menyertai setiap langkahmu. Di Tulisan Ini saya akan membahas perkembangan terbaru tentang Technology, News, Indonesia, Dunia. Catatan Informatif Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia Rahasia Warna Firaun Terungkap Pigmen Purba Bersinar Kembali Pastikan kalian menyimak seluruh isi artikel ini ya.

Pada tanggal 6 Juni 2025, sebuah terobosan ilmiah diumumkan: ilmuwan dari Washington State University (WSU) dan Smithsonian berhasil merekonstruksi 12 versi akurat dari pigmen kuno Egyptian Blue. Pigmen sintetis tertua ini, yang resepnya hilang sejak zaman Renaissance, kini dapat dihidupkan kembali.

Tim peneliti, yang juga melibatkan ahli dari Carnegie Museum of Natural History, bekerja sama untuk mengungkap rahasia di balik warna biru ikonik ini. Mereka menggunakan berbagai bahan dasar seperti kalsium, tembaga, silika (SiO2), dan natrium karbonat, lalu memanaskannya pada suhu sekitar 1.000 derajat celcius selama 1 hingga 11 jam. Hasilnya dianalisis menggunakan teknik ilmiah canggih seperti sinar-X dan tomografi nano.

Kunci dari warna Egyptian Blue terletak pada mineral cuprorivaite. Meskipun campuran pigmen terlihat tidak seragam secara mikroskopis, warna tetap konsisten karena cuprorivaite terbungkus partikel silikat bening. Yang mengejutkan, waktu pendinginan memiliki pengaruh besar terhadap warna akhir. Pendinginan lambat menghasilkan warna biru dalam, sementara proses cepat memunculkan warna abu-abu dan hijau.

“Komposisi lainnya tampak tidak terlalu berpengaruh, yang mengejutkan kami. Setiap partikel mengandung banyak elemen berbeda, tapi warnanya tetap seragam,” jelas McCloy, salah satu peneliti.

Egyptian Blue populer di kalangan bangsa Romawi sebagai alternatif murah untuk batu mulia seperti lapis lazuli dan turquoise. Pigmen ini juga memiliki sifat unik, yaitu mampu memancarkan cahaya inframerah-dekat. Sifat ini berpotensi digunakan dalam teknologi anti-pemalsuan, pelacakan sidik jari, dan bahkan superkonduktor suhu tinggi.

Temuan ini bukan hanya tentang menciptakan ulang warna masa lalu. Tim berharap 12 varian Egyptian Blue yang direkonstruksi dapat digunakan dalam konservasi artefak kuno, memberikan hasil restorasi yang lebih akurat dan indah. Lebih jauh lagi, teknologi di balik pigmen ini membuka peluang besar dalam bidang forensik, keamanan, dan pengembangan material futuristik.

Tabel Perbandingan Warna Egyptian Blue Berdasarkan Proses Pendinginan:

Proses PendinginanWarna Akhir
LambatBiru Dalam
CepatAbu-abu/Hijau

Demikian informasi tuntas tentang rahasia warna firaun terungkap pigmen purba bersinar kembali dalam technology, news, indonesia, dunia yang saya sampaikan Saya berharap artikel ini menambah wawasan Anda tetap optimis menghadapi perubahan dan jaga kebugaran otot. Jika kamu peduli Terima kasih sudah membaca

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.