Raja Ampat Digali Nikel, Jatam Angkat Bicara Keras!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1589101/original/024725900_1494311101-Raja-Ampat4.jpg)
Beritajitu.net Hai semoga harimu menyenangkan. Di Tulisan Ini aku ingin membagikan informasi penting tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Informasi Lengkap Tentang Business, News, Indonesia, Dunia Raja Ampat Digali Nikel Jatam Angkat Bicara Keras Simak penjelasan detailnya hingga selesai.
- 1.1. Jakarta, [Tanggal Hari Ini]
Table of Contents
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Polemik pertambangan nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, terus bergulir. Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) melalui Koordinator Nasionalnya, Melky Nahar, kembali menyoroti aktivitas pertambangan yang dinilai mengancam kelestarian lingkungan dan pariwisata di kawasan tersebut.
Jatam mengkritik pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang dianggap kurang optimal dalam melindungi lingkungan. Melky menyatakan bahwa pemerintah seharusnya lebih mengutamakan prinsip keberlanjutan dan keterkaitan antara ekologi dan ekonomi berkelanjutan, bukan malah melegitimasi praktik yang merusak ekosistem Raja Ampat.
Menurut analisis citra satelit Jatam, deforestasi di Pulau Gag sejak 2017 hingga 2024 telah mencapai 262 hektare. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan keanekaragaman hayati di pulau tersebut.
Meskipun Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK) telah mengeluarkan putusan yang melarang aktivitas pertambangan di pulau-pulau kecil, Jatam menilai bahwa eksekusi atas putusan tersebut masih terbatas pada ranah administrasi perizinan. Penghentian total aktivitas pertambangan di lapangan belum dilakukan.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia sempat melakukan kunjungan ke tambang nikel PT Gag Nikel pada tanggal 7 Juni 2025. Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat langsung situasi operasi tambang dan menindaklanjuti keresahan publik terkait dampak pertambangan terhadap kawasan wisata Raja Ampat.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, menyatakan bahwa tidak ditemukan masalah di wilayah tambang. Namun, pernyataan ini berbeda dengan temuan Jatam yang menunjukkan adanya deforestasi dan potensi dampak negatif lainnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha PT Aneka Tambang (Antam), I Dewa Wirantaya, menegaskan bahwa PT Gag Nikel sebagai anak perusahaan Antam, wajib menjalankan kaidah pertambangan yang baik (good mining practice). Hal ini mencakup ketaatan terhadap prosedur teknis, lingkungan, dan peraturan yang berlaku.
PT Gag Nikel juga mengklaim telah melakukan reklamasi dan penahan terhadap air limpahan tambang. Perusahaan berharap kehadirannya dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat Pulau Gag, selain sebagai entitas bisnis.
Berdasarkan evaluasi di lapangan, terdapat lima perusahaan yang menjalankan usaha pertambangan di Kabupaten Raja Ampat, yaitu PT GAG Nikel, PT Anugerah Surya Pratama, PT Kawei Sejahtera Mining, PT Mulia Raymond, dan PT Nurham.
Kasus pertambangan di Pulau Gag ini menjadi sorotan penting terkait keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tegas dan komprehensif untuk melindungi ekosistem Raja Ampat dan memastikan keberlanjutan pembangunan di wilayah tersebut.
Sekian penjelasan detail tentang raja ampat digali nikel jatam angkat bicara keras yang saya tuangkan dalam business, news, indonesia, dunia Jangan segan untuk mencari referensi tambahan tetap optimis menghadapi perubahan dan jaga kebugaran otot. silakan share ke temanmu. Sampai bertemu lagi
✦ Tanya AI