• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Raja Juli Menjawab: Vila Padar, Konservasi atau Kontroversi?

img

Beritajitu.net Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Saat Ini aku mau berbagi pengalaman seputar Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang bermanfaat. Informasi Mendalam Seputar Travel, Indonesia, Trens, Dunia Raja Juli Menjawab Vila Padar Konservasi atau Kontroversi Jangan skip bagian apapun ya baca sampai tuntas.

Jakarta, 7 Agustus 2025 - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menegaskan komitmennya terhadap konservasi dalam rencana pembangunan fasilitas pariwisata di Pulau Padar oleh PT Komodo Wildlife Ecotourism (PT KWE). Penegasan ini disampaikan usai rapat membahas konservasi gajah sumatera.

Menhut menekankan bahwa pembangunan ini akan mengusung konsep eco-tourism, yang selaras dengan undang-undang yang berlaku. Namun, rencana ini juga mendapat sorotan dari UNESCO dan IUCN, yang mengingatkan akan potensi ancaman terhadap nilai warisan dunia Taman Nasional Komodo.

Saat ini, proses penyempurnaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) masih berlangsung, termasuk rencana pembangunan ratusan vila sebagai akomodasi di Pulau Padar. Menhut memastikan bahwa faktor ekologi menjadi prioritas utama dalam kelanjutan proyek ini.

Menurut Adriani Miming dari Sunspirit For Justice and Peace, PT KWE berencana membangun 619 bangunan di atas lahan seluas 15.375 hektare, atau 5,64 persen dari total konsesi. Selain vila, terdapat pula rencana pembangunan Hilltop Chateau dan wedding chapel.

Menanggapi kekhawatiran tersebut, Menhut menyatakan bahwa pengembang hanya diperbolehkan membangun 10 persen dari luas konsesi, dan bangunan harus bersifat knock down agar mudah dipindahkan jika mengganggu ekosistem.

Selain itu, Menhut berencana memperketat kuota pengunjung Pulau Padar dan meningkatkan keamanan dengan memperbaiki tangga dan memasang papan penanda. Koordinasi dengan sukarelawan juga akan ditingkatkan untuk menjaga keselamatan wisatawan.

Data AMDAL yang telah disempurnakan akan diserahkan kepada UNESCO, mengingat status Taman Nasional Komodo sebagai situs warisan dunia sejak 2021. Menhut juga menegaskan bahwa proses pembangunan masih akan memakan waktu karena memerlukan persetujuan dari UNESCO.

Pihak Sunspirit For Justice and Peace mengkritik proyek ini sebagai berpotensi memonopoli sektor pariwisata dan mengganggu habitat alami komodo. Mereka juga mempertanyakan mengapa kawasan Pulau Padar tidak dikembalikan kepada masyarakat Komodo.

Mereka mendesak UNESCO untuk bersikap tegas dan menolak AMDAL yang dianggap manipulatif, serta menghentikan proyek yang dianggap cacat secara etis dan prosedural.

Demikian raja juli menjawab vila padar konservasi atau kontroversi telah saya jabarkan secara menyeluruh dalam travel, indonesia, trens, dunia Jangan ragu untuk mencari tahu lebih lanjut tentang topik ini selalu belajar dari pengalaman dan perhatikan kesehatan reproduksi. Jika kamu setuju semoga Anda menemukan banyak informasi menarik. Terima kasih.

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.