• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

RAPBN 2026: Berpihak Rakyatkah? Fakta dan Analisis!

img

Beritajitu.net Hai semoga semua impianmu terwujud. Dalam Blog Ini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang Economy, News, Indonesia, Dunia. Deskripsi Konten Economy, News, Indonesia, Dunia RAPBN 2026 Berpihak Rakyatkah Fakta dan Analisis baca sampai selesai.

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Ekonom senior dari INDEF, Aviliani, baru-baru ini mengkritik RAPBN 2026. Menurutnya, rancangan anggaran tersebut terlalu menekankan pada program-program populis dan kurang fokus pada penyelesaian masalah struktural yang dihadapi masyarakat Indonesia.

Kritik ini muncul sebagai tanggapan terhadap pandangan berbagai fraksi mengenai asumsi pertumbuhan ekonomi antara 5,3% hingga 5,7% yang tertuang dalam Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) RAPBN 2024.

Aviliani menyoroti bahwa meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan angka yang menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir, ketimpangan ekonomi masih menjadi masalah serius. Banyak masyarakat, khususnya kelas menengah bawah, mengalami penurunan pendapatan yang memaksa mereka untuk menggunakan tabungan mereka sehari-hari, sebuah fenomena yang dikenal sebagai mantab (makan tabungan).

Contohnya, pekerja formal cenderung lebih terlindungi karena memiliki jaminan sosial, sementara masyarakat miskin mendapatkan bantuan melalui berbagai subsidi. Namun, sektor informal, yang didominasi oleh UMKM, seringkali terabaikan. Mereka tidak selalu mendapatkan manfaat dari BLT atau BPJS yang dibayarkan pemerintah, meskipun mereka seringkali membayar BPJS secara mandiri.

Aviliani menekankan bahwa program-program populis yang hanya berorientasi pada pencitraan jangka pendek tidak akan mampu mengatasi masalah kesenjangan ekonomi secara berkelanjutan. Kebijakan ekonomi pemerintah perlu lebih berpihak pada kelas menengah bawah yang saat ini paling merasakan tekanan ekonomi.

Menurutnya, program bantuan sosial yang ada saat ini lebih banyak menyentuh lapisan masyarakat terbawah, namun kurang memberikan dampak signifikan bagi kelompok menengah bawah yang rentan terjerumus ke dalam kemiskinan jika tidak ada perlindungan kebijakan yang memadai.

Itu biasanya menyentuhnya hanya di bawah saja, ujar Aviliani dalam sebuah diskusi publik yang diselenggarakan oleh INDEF.

Begitulah ringkasan menyeluruh tentang rapbn 2026 berpihak rakyatkah fakta dan analisis dalam economy, news, indonesia, dunia yang saya berikan Silakan cari tahu lebih banyak tentang hal ini tetap optimis menghadapi rintangan dan jaga kesehatan lingkungan. Ayo sebar informasi baik ini kepada semua. Terima kasih

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.