Rinjani Bergelang: Jejak Juliana, Pendaki Wajib RFID!

Beritajitu.net Selamat berjumpa kembali di blog ini. Sekarang saya akan mengupas informasi menarik tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia. Konten Yang Mendalami Travel, Indonesia, Trens, Dunia Rinjani Bergelang Jejak Juliana Pendaki Wajib RFID Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.

Jakarta, 2 Juli 2025 - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni menyatakan akan mengevaluasi secara menyeluruh prosedur keamanan pendakian di seluruh Taman Nasional, menyusul insiden tragis yang menimpa Juliana Marins, seorang turis asal Brasil, di Gunung Rinjani.

Menhut Antoni menyampaikan belasungkawa mendalam atas kejadian tersebut. Atas nama Kementerian Kehutanan, kami menyampaikan belasungkawa dan dukacita yang mendalam atas meninggalnya pendaki asal Brasil, ujarnya.

Fokus utama evaluasi adalah peningkatan Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk aktivitas wisata minat khusus, terutama pendakian di kawasan konservasi. Tujuannya adalah meminimalisir risiko dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Saya tidak ingin berbisnis dengan nyawa manusia, tegas Menhut.

Beberapa langkah konkret yang akan diambil meliputi:

Memperketat SOP pendakian.
Memperbaiki sarana dan prasarana pendakian.
Meningkatkan kerja sama dengan Basarnas, kelompok relawan, kepolisian, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya.
Mendefinisikan parameter keselamatan sebelum pendakian, dengan melibatkan pihak-pihak yang berpengalaman di lapangan.

Salah satu usulan yang mencuat adalah penambahan sign board dan penerapan gelang Radio Frequency Identification (RFID) bagi pendaki. Penggunaan gelang RFID telah diterapkan di Gunung Merbabu dan dinilai efektif dalam memantau pergerakan pendaki.

Menhut juga menekankan pentingnya menyesuaikan syarat pendakian dengan tingkat kesulitan masing-masing gunung di Indonesia. Hal ini akan membantu memastikan bahwa pendaki memiliki kemampuan dan persiapan yang memadai sebelum melakukan pendakian.

Tim gabungan berhasil mengevakuasi jenazah Juliana Marins pada tanggal 24 Juni 2025, setelah mengalami kendala cuaca dan medan yang sulit. Jalur pendakian menuju puncak Gunung Rinjani kembali dibuka pada tanggal 28 Juni 2025.

Kementerian Kehutanan berkomitmen untuk terus meningkatkan keamanan dan keselamatan pendakian di seluruh Taman Nasional, demi memberikan pengalaman wisata yang aman dan menyenangkan bagi semua pengunjung.