Rinjani Kembali Makan Korban: Pendaki Malaysia Tergelincir Maut!

Beritajitu.net Semoga kebahagiaan menyertai setiap langkahmu. Dalam Waktu Ini aku ingin berbagi insight tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang menarik. Konten Yang Membahas Travel, Indonesia, Trens, Dunia Rinjani Kembali Makan Korban Pendaki Malaysia Tergelincir Maut Tetap ikuti artikel ini sampai bagian terakhir.

Kabar terbaru dari Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), seorang pendaki asal Malaysia bernama Nazril dilaporkan tergelincir saat mendaki. Insiden ini terjadi ketika korban hendak menuju Danau Segara Anak setelah menyelesaikan pendakiannya, Sabtu (28/6/2025).

Menurut Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nicolas Oesman, korban terpeleset saat menghindari porter yang melintas di jalur pendakian. Beruntung, luka yang dialami tidak terlalu parah.

Korban segera dievakuasi oleh rekan pendaki dan porter yang mendampinginya. Setelah tiba di bawah, Nazril langsung dilarikan ke Puskesmas Sembalun untuk mendapatkan pertolongan medis. Saat ini, ia telah menerima perawatan intensif.

Peristiwa ini terjadi setelah sebelumnya, seorang turis asal Brasil, Juliana Marins, juga mengalami kecelakaan serupa di Gunung Rinjani. Dokter Spesialis Forensik RSBM, Ida Bagus Putu Alit, menjelaskan bahwa Juliana meninggal akibat benturan benda tumpul yang menyebabkan kerusakan organ dalam dan pendarahan hebat.

Berdasarkan hasil autopsi, ditemukan luka lecet geser di sekujur tubuh Juliana, serta patah tulang di bagian dada, tulang belakang, punggung, dan tulang paha. Dokter Alit memperkirakan Juliana meninggal kurang dari 20 menit setelah mengalami trauma.

Menyusul selesainya operasi SAR terhadap turis Brasil, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengumumkan pembukaan kembali jalur pendakian menuju puncak Rinjani pada Sabtu, 28 Juni 2025. Jalur pendakian dari Pelawangan 4 (Sembalun) menuju puncak gunung telah dibuka kembali.

Sebelumnya, korban Juliana Marins melakukan pendakian bersama 12 orang melalui pintu pendakian Kandang Sapi Bawak Nao Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Kamis, 26 Juni 2025.

Dokter Alit menambahkan bahwa meskipun belum dapat dipastikan penyebab kematian Juliana akibat hipotermia karena kondisi jenazah yang telah dimanipulasi, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi.