Rinjani Ungkap Misteri: Juliana Wafat Bukan Karena Hipotermia?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5262649/original/063403500_1750750716-WhatsApp_Image_2025-06-24_at_14.29.28.jpeg)
Beritajitu.net Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Di Jam Ini saya akan membahas manfaat Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang tidak boleh dilewatkan. Review Artikel Mengenai Lifestyle, News, Indonesia, Trends Rinjani Ungkap Misteri Juliana Wafat Bukan Karena Hipotermia Baca tuntas artikel ini untuk wawasan mendalam.
- 1.1. Salam Lestari! Salam Konservasi!
Table of Contents
Pada tanggal 27 Juni 2025, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) secara resmi mengumumkan pembukaan kembali jalur pendakian menuju puncak Gunung Rinjani melalui akun Instagram @btn_gn_rinjani. Keputusan ini berlaku mulai hari Sabtu, 28 Juni 2025.
Pengumuman tersebut menyatakan, Mulai Sabtu, 28 Juni 2025, jalur pendakian dari Pelawangan 4 (Sembalun) menuju Puncak Gunung Rinjani dinyatakan DIBUKA KEMBALI, seiring dengan telah selesainya pelaksanaan kegiatan operasi SAR di Cemara Nunggal.
Pembukaan kembali jalur pendakian ini dilakukan setelah sebelumnya ditutup sementara sejak 24 Juni 2025 untuk proses evakuasi seorang pendaki WNA Brasil berinisial JDSP (27) yang terjatuh di jurang Gunung Rinjani pada tanggal 21 Juni 2025.
Terkait penyebab kematian pendaki tersebut, Dokter Spesialis Forensik RSBM Ida Bagus Putu Alit menjelaskan bahwa berdasarkan hasil autopsi, ditemukan luka-luka di seluruh tubuh korban akibat benturan benda tumpul. Penyebab kematian karena kekerasan tumpul yang menyebabkan patah tulang dan kerusakan organ dalam, terangnya pada Jumat, 27 Juni 2025.
Dokter Alit menambahkan bahwa luka-luka tersebut sebagian besar berupa luka lecet geser yang menandakan korban terkena benda-benda tumpul saat terjatuh di Cemara Nunggal. Pendarahan paling banyak terjadi di rongga dada korban. Selain itu, ditemukan patah tulang di bagian dada, tulang belakang, punggung, dan tulang paha.
Dari patah-patah tulang inilah terjadi kerusakan organ dalam dan pendarahan, ungkapnya.
Meskipun demikian, Dokter Alit menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi untuk memastikan penyebab kematian secara menyeluruh. Ia memperkirakan bahwa korban meninggal dunia kurang dari 20 menit setelah mengalami trauma akibat terjatuh.
Pihak TNGR mengimbau kepada seluruh pengunjung untuk selalu mengutamakan keselamatan selama aktivitas pendakian, mematuhi SOP pendakian yang berlaku, dan melakukan aktivitas pendakian melalui jalur resmi.
Salam Lestari! Salam Konservasi! demikian bunyi penutup unggahan di akun Instagram TNGR.
Demikianlah rinjani ungkap misteri juliana wafat bukan karena hipotermia telah saya uraikan secara lengkap dalam lifestyle, news, indonesia, trends Silakan jelajahi sumber lain untuk memperdalam pemahaman Anda tetap fokus pada impian dan jaga kesehatan jantung. silakan share ini. terima kasih banyak.
✦ Tanya AI