• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Rumah Tak Laku: Tiga Biang Kerok yang Bikin Heran

img

Beritajitu.net Dengan nama Allah semoga kalian selalu berbahagia. Sekarang aku ingin berbagi informasi menarik mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia. Informasi Lengkap Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia Rumah Tak Laku Tiga Biang Kerok yang Bikin Heran Jangan diskip ikuti terus sampai akhir pembahasan.

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - Sektor properti residensial di Indonesia mengalami perlambatan pada triwulan II tahun 2025. Data terbaru menunjukkan kontraksi penjualan sebesar 3,80% (year-on-year), berbanding terbalik dengan pertumbuhan 0,73% pada triwulan sebelumnya.

Menurut laporan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, penurunan ini dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan penjualan rumah tipe kecil, yang hanya tumbuh 6,70% (yoy), jauh di bawah angka 23,75% pada triwulan sebelumnya. Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, menyampaikan hal ini pada hari Jumat, 8 Agustus 2025.

Bank Indonesia mengidentifikasi lima faktor utama yang menghambat pertumbuhan sektor properti residensial. Salah satunya adalah proses administrasi pembangunan yang lambat dan rumit, terutama di daerah, yang dikeluhkan oleh 15,13% responden.

Selain itu, kenaikan harga material konstruksi seperti semen dan baja ringan juga menjadi beban bagi pengembang. Hal ini berdampak pada kecepatan realisasi proyek dan daya saing perusahaan properti.

Di sisi lain, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menanggapi kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Ia menegaskan bahwa kebijakan tersebut sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah daerah. Itu kan kewenangan daerah, ya. Jadi, harusnya disesuaikan di level daerah, ujarnya pada Jumat, 8 Agustus 2025.

Wamenkeu menambahkan bahwa Kementerian Keuangan tetap berperan dalam evaluasi, namun prosesnya harus melalui tingkat provinsi terlebih dahulu. Penentuan tarif PBB-P2 yang tertuang dalam peraturan daerah (Perda) kabupaten merupakan domain pemerintah setempat, namun mekanisme evaluasinya tetap berjenjang.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan fluktuasi. Ibrahim, seorang analis keuangan, memperkirakan bahwa pada perdagangan Senin depan, rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 16.280 - Rp 16.330. Pelemahan ini dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti pidato para pejabat The Fed, dan faktor internal.

Itulah ulasan tuntas seputar rumah tak laku tiga biang kerok yang bikin heran yang saya sampaikan dalam economy, news, indonesia, dunia Jangan lupa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selalu berinovasi dalam pembelajaran dan jaga kesehatan kognitif. Ajak temanmu untuk melihat postingan ini. jangan lupa cek artikel lain di bawah ini.

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.