Rupiah Terkapar: Dolar AS Berjaya, Akhir Kisah?

Beritajitu.net Hai semoga harimu menyenangkan. Di Momen Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Insight Tentang Business, News, Indonesia, Dunia Rupiah Terkapar Dolar AS Berjaya Akhir Kisah Baca sampai selesai untuk pemahaman komprehensif.

Jakarta, 12 Agustus 2025 - Nilai tukar rupiah menunjukkan pergerakan yang fluktuatif di awal pekan ini. Pada pembukaan perdagangan hari Selasa, rupiah terpantau melemah setelah sempat menguat tipis pada hari Senin.

Pada Senin (11/8/2025), rupiah dibuka menguat 42 poin, mencapai Rp 16.251 per dolar AS. Namun, pada Selasa (12/8/2025), mata uang Garuda ini kembali melemah 9 poin, berada di level Rp 16.289 per dolar AS.

Menurut analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah antisipasi investor terhadap data inflasi AS yang diperkirakan akan meningkat. Selain itu, perpanjangan penundaan tarif AS terhadap China juga turut memberikan tekanan pada rupiah.

“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound menyusul diperpanjangnya penundaan tarif pada China untuk 90 hari,” ujar Lukman.

Di sisi lain, terdapat sentimen positif yang berpotensi menopang penguatan rupiah. Sentimen ini berasal dari ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed, menyusul pernyataan dovish dari pejabat The Fed, Michelle Bowman. Data ketenagakerjaan Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang melemah juga menjadi pertimbangan The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

“Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang masih dalam tekanan dari prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed menyusul pernyataan dovish The Fed Bowman yang mendukung tiga kali pemangkasan hingga akhir tahun,” jelas Lukman.

Selain itu, data penjualan ritel Indonesia yang diperkirakan meningkat juga menjadi faktor pendukung penguatan rupiah. Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2025 diproyeksikan tumbuh 2,0% (yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya, mencapai level 233,7.

Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan memastikan keseimbangan antara supply dan demand di pasar valuta asing.

Secara keseluruhan, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh kombinasi faktor eksternal dan internal. Pasar akan terus mencermati perkembangan data ekonomi global dan kebijakan moneter AS untuk memprediksi arah pergerakan rupiah selanjutnya. Analis memperkirakan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 16.200-Rp 16.300 per dolar AS.