Saus Sambal: Kisah Pedas 20 Abad yang Menggugah.

Beritajitu.net Semoga senyummu selalu menghiasi hari hari dan tetap mencari ilmu. Di Titik Ini saya akan membahas manfaat Food, News, Indonesia yang tidak boleh dilewatkan. Pandangan Seputar Food, News, Indonesia Saus Sambal Kisah Pedas 20 Abad yang Menggugah Ikuti selalu pembahasannya sampai bagian akhir.

Sejarah sambal, bumbu ikonik Indonesia, ternyata lebih panjang dari yang kita kira. Jauh sebelum cabai populer, leluhur kita sudah mengenal cara membuat sambal dengan bahan-bahan lokal.

Menurut laporan Need the Heat, 22 Agustus 2025, cabai berasal dari Benua Amerika, tempat pertama kali ditemukan dan dibudidayakan. Bahkan, bukti arkeologis menunjukkan cabai telah digunakan sebagai bumbu masak sejak 7000 tahun lalu.

Sebelum kedatangan cabai, masyarakat Jawa kuno menggunakan jahe, lada, dan cabai jawa (cabai puyang) untuk menciptakan rasa pedas. Di Sumatra Utara, andaliman menjadi andalan untuk memberikan sensasi pedas yang khas.

Teknik pengolahan sambal tradisional melibatkan penggunaan cobek untuk menggiling jahe dan bahan lainnya. Proses ini menghasilkan sambal dengan cita rasa yang unik dan autentik.

Masuknya cabai dari Amerika pada abad ke-16, dibawa oleh bangsa Spanyol dan Portugis, membawa perubahan besar. Cabai dengan cepat menggantikan bahan-bahan pedas lokal, dan sambal pun mengalami evolusi rasa.

Saat ini, tercatat ada 212 jenis sambal di Indonesia. Setiap daerah memiliki variasi sambal yang unik, mencerminkan kekayaan budaya dan sumber daya alam setempat.

Di era modern, sambal tidak hanya menjadi hidangan rumahan, tetapi juga produk komersial. Merek-merek seperti Saus ABC telah lama menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Pada tahun 1992, Indofood mulai memproduksi sambal dan saus dalam kemasan. Unilever Indonesia juga turut meramaikan pasar dengan meluncurkan merek Jawara pada tahun 2018, bekerja sama dengan petani cabai lokal.

Kedatangan cabai merevolusi tradisi pembuatan sambal di Indonesia besar-besaran. Cabai rawit, khususnya, tidak hanya menambah rasa hangat, tapi juga sensasi pedas yang lebih kuat dan disukai masyarakat.

Penyebaran cabai ke seluruh dunia, termasuk Asia dan akhirnya Nusantara, terjadi melalui jalur perdagangan dan penjelajahan.