SCG Sulap Ratusan Ton Sampah Jadi Energi Bersih.

Beritajitu.net Semoga kalian semua dalam keadaan baik ya. Dalam Waktu Ini mari kita bahas tren Business, News, Indonesia, Dunia yang sedang diminati. Ringkasan Informasi Seputar Business, News, Indonesia, Dunia SCG Sulap Ratusan Ton Sampah Jadi Energi Bersih Simak penjelasan detailnya hingga selesai.

1.1. Sukabumi, Jawa Barat

Sukabumi, Jawa Barat - Pada tanggal 1 Agustus 2025, SCG melalui anak perusahaannya, PT Semen Jawa, secara resmi membuka fasilitas Refuse-Derived Fuel (RDF) di Tempat Pengolahan Sampah Akhir (TPSA) Cimenteng, Kabupaten Sukabumi. Inisiatif ini menandai langkah signifikan dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan mendukung target Net Zero SCG pada tahun 2050.

Fasilitas RDF ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara PT Semen Jawa dan Pemerintah Daerah Sukabumi. Tujuannya adalah untuk mengatasi masalah penumpukan sampah yang semakin meningkat dan mengubahnya menjadi sumber energi terbarukan.

Country Director SCG Indonesia, Warit Jintanawan, menyatakan bahwa pembangunan fasilitas ini adalah wujud nyata dari visi SCG dalam mewujudkan Inclusive Green Growth. Sementara itu, Presiden Direktur PT Semen Jawa, Peramas Wajananawat, menekankan bahwa proyek ini sejalan dengan prinsip ESG 4 Plus perusahaan, yang berfokus pada target nol bersih emisi dan perwujudan industri hijau.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, M.Si., juga menyoroti pentingnya pengelolaan lingkungan sebagai kunci kemajuan bangsa. Ia mengapresiasi inisiatif SCG dalam mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengatasi masalah sampah.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan bahwa masalah sampah di Indonesia sangat serius, dengan hanya sebagian kecil yang dikelola dengan baik. Kehadiran fasilitas RDF ini diharapkan dapat membantu Pemerintah Jawa Barat dalam menyelesaikan masalah sampah.

Fasilitas RDF di Cimenteng dirancang untuk mengelola sampah dari 27 kecamatan dengan kapasitas harian mencapai 200 ton. Proses pengolahan sampah meliputi pemisahan dan pemotongan sebelum digunakan sebagai bahan bakar di pembakaran kiln Semen SCG. Dengan metode co-processing, sampah dapat diolah hingga tidak tersisa, menjadikan proses ini sangat efisien.

Selain mengelola sampah baru, fasilitas ini juga akan memproses 130 ton sampah yang sudah terakumulasi di TPSA Cimenteng, mengubahnya menjadi sumber energi terbarukan yang bernilai. Teknologi ini tidak hanya mengurangi tumpukan sampah, tetapi juga menjadi solusi energi ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan menekan emisi karbon.

Asep, seorang tokoh masyarakat setempat, menyambut baik kehadiran fasilitas RDF ini. Ia yakin bahwa teknologi hijau ini dapat menjadi solusi tepat dalam mengatasi permasalahan sampah di Sukabumi. Dengan beroperasinya fasilitas ini, pemerintah tidak perlu membangun TPA baru dan timbulan sampah di Sukabumi dapat berkurang.