Sekolah Rakyat: Kesehatan Mental dan Bullying Jadi Sorotan Mensos.

Beritajitu.net Semoga hidupmu dipenuhi cinta dan kasih. Pada Hari Ini mari kita telusuri News, Indonesia yang sedang hangat diperbincangkan. Tulisan Tentang News, Indonesia Sekolah Rakyat Kesehatan Mental dan Bullying Jadi Sorotan Mensos Pastikan Anda menyimak sampai kalimat penutup.

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), pada hari Minggu, 26 Juli 2025, mengadakan rapat evaluasi untuk meninjau perkembangan Sekolah Rakyat. Fokus utama adalah memastikan kelancaran Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang telah dimulai sejak 14 Juli 2025.

Gus Ipul menekankan pentingnya kerjasama tim dalam menjalankan program ini. Kita ini satu tim yang punya tugas dan tanggung jawab masing-masing. Mari bekerja sebagai tim, ujarnya.

Dalam kunjungannya ke Sekolah Rakyat di berbagai daerah, termasuk di Kota Cimahi, Jawa Barat pada hari Sabtu, Gus Ipul menyoroti beberapa hal penting. Salah satunya adalah kesehatan siswa. Ia meminta para kepala sekolah untuk bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat dalam memberikan perawatan kepada siswa yang mengalami gangguan kesehatan selama masa penyesuaian.

Selain kesehatan, tiga isu krusial lainnya yang menjadi perhatian adalah bullying, kekerasan fisik dan seksual, serta intoleransi. Untuk mencegah hal ini, Kemensos bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

“Dalam keperluannya, kita kerjasama dengan Kementerian PPPA juga dengan KPAI, kemudian juga dengan beberapa lagi lembaga untuk memitigasi agar itu tidak terjadi dengan mekanisme, prosedur, dan mungkin nanti juga dengan teknologi,” tutur Gus Ipul.

Kurikulum Sekolah Rakyat, menurut Gus Ipul, serupa dengan kurikulum formal, mencakup pendidikan karakter, keterampilan, dan lain-lain. Masa orientasi siswa berlangsung sekitar 15 hari, lebih lama dari sekolah umum karena seluruh tenaga kependidikan dan siswa baru.

Sekolah Rakyat merupakan inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk menyediakan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini menggunakan sistem pembelajaran digital yang terintegrasi dengan Learning Management System untuk menjangkau anak-anak di wilayah terpencil.

Saat ini, 63 titik Sekolah Rakyat telah memulai MPLS, sementara 37 sisanya akan beroperasi setelah renovasi bangunan selesai pada akhir Juli atau awal Agustus. Seluruh siswa akan mengikuti pelajaran formal di siang hari dan penguatan pendidikan karakter di malam hari.

Gus Ipul juga mengingatkan para kepala sekolah untuk membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) dengan menggandeng tim kurikulum dan KPAI untuk memitigasi tiga hal yang tidak boleh terjadi di sekolah rakyat tersebut.

Pada tanggal 22 Juli 2025, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyapa 100 siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas 21 yang berada di kampus UNESA Surabaya.