Semar Dicari: Teater Koma Satukan Wayang dan Masa Depan.
Beritajitu.net Mudah-mudahan selalu ada harapan di setiap hati. Di Sesi Ini aku ingin mengupas sisi unik dari Lifestyle, News, Indonesia, Trends. Pandangan Seputar Lifestyle, News, Indonesia, Trends Semar Dicari Teater Koma Satukan Wayang dan Masa Depan Simak artikel ini sampai habis
Table of Contents
Teater Koma kembali memukau penonton dengan pertunjukan terbarunya, Mencari Semar, yang digelar di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Pertunjukan ini menggabungkan inovasi teknologi panggung dengan kekayaan tradisi wayang, menciptakan pengalaman menonton yang segar dan tak terlupakan.
Terinspirasi dari lakon-lakon wayang Teater Koma sebelumnya, Mencari Semar membawa penonton ke Kekaisaran Nimacha, sebuah negeri futuristik yang diatur oleh Perintah Utama. Kisah ini berpusat pada Semar, panakawan bijak yang telah pensiun, namun menyimpan pusaka Jimat Kalimasada yang mampu menulis ulang takdir peradaban.
Menurut Rangga Riantiarno, penulis dan sutradara lakon ini, Mencari Semar adalah naskah panjang pertamanya untuk Teater Koma, yang membayangkan dunia pewayangan tanpa bimbingan Semar. Cerita ini bukan hanya tentang pencarian benda sakti, tetapi juga tentang dilema moral Semar dalam memilih antara kedamaian pribadi dan tanggung jawab besar.
Pertunjukan ini didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, yang memiliki visi sejalan dengan Teater Koma dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Indonesia. Billy Gamaliel, Program Manager Bakti Budaya Djarum Foundation, menyatakan bahwa seni memiliki kekuatan untuk menyentuh, menginspirasi, dan menjembatani generasi dalam mengenal kekayaan budaya bangsa.
Dengan bantuan teknologi proyeksi visual interaktif, tata cahaya dinamis, dan efek suara yang menyatu, panggung Mencari Semar menjadi hidup dan berubah sesuai adegan. Penonton dibawa menyelurusi ruang-ruang futuristik yang dingin hingga lanskap ilusi yang memukau. Deden Afrizal menjelaskan bahwa elemen suara dan tata cahaya dirancang menyatu untuk menghadirkan dimensi waktu yang tidak statis.
Meskipun mengusung teknologi modern, Teater Koma tetap mempertahankan ciri khasnya melalui kostum penuh warna, nyanyian jenaka, tarian teatrikal, dan humor cerdas. Perpindahan antar adegan dibuat seolah alami, sehingga penonton merasa benar-benar ikut berada di dalam cerita.
Pentas lakon terbaru Teater Koma ini berlangsung dari tanggal 13 hingga 17 Agustus 2025. Ratna Riantiarno, produser Teater Koma, menyatakan bahwa momentum ini dijaga sebagai bagian dari perjalanan menuju ulang tahun ke-50 Teater Koma pada tahun 2027.
Teater Koma telah hadir di dunia seni pertunjukan Indonesia sejak 1977 dan konsisten menampilkan dua produksi setiap tahun. Dukungan dari publik menjadi energi besar bagi kelompok teater ini untuk terus berinovasi tanpa meninggalkan akar budaya.
Salah satu contoh dukungan Bakti Budaya Djarum Foundation adalah pelatihan membatik di Kudus, yang membantu menjaga warisan batik tetap hidup di tengah perkembangan zaman.
Terima kasih telah mengikuti pembahasan semar dicari teater koma satukan wayang dan masa depan dalam lifestyle, news, indonesia, trends ini Saya harap Anda menemukan sesuatu yang berguna di sini selalu berinovasi dalam bisnis dan jaga kesehatan pencernaan. Jangan segan untuk membagikan kepada orang lain. semoga Anda menikmati artikel lainnya. Sampai jumpa.
✦ Tanya AI