Sosro Slawi: Sentuhan Lokal Lebih Nikmat dari Mesin!

Beritajitu.net Selamat datang di tempat penuh inspirasi ini. Pada Artikel Ini mari kita bahas keunikan dari Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang sedang populer. Artikel Dengan Tema Lifestyle, News, Indonesia, Trends Sosro Slawi Sentuhan Lokal Lebih Nikmat dari Mesin Jangan sampai terlewat simak terus sampai selesai.

Pada tanggal 30 April 2025, tim Lifestyle Liputan6.com berkesempatan mengunjungi sebuah pabrik teh terkemuka yang berlokasi di Slawi, Jawa Tengah. Pabrik ini memproduksi berbagai jenis teh, baik teh seduh maupun teh celup. Yang menarik, dalam proses pengemasan salah satu produk teh seduhnya, pabrik ini masih mengandalkan tenaga manusia, khususnya para wanita.

Pabrik yang didirikan oleh (alm) Soegiharto Sosrodjojo pada tahun 1940 ini, memulai perjalanannya dengan memproduksi teh wangi seduh bermerek Teh Cap Botol. Seiring berjalannya waktu dan meningkatnya permintaan pasar, perusahaan mulai menggunakan mesin dalam proses pengolahan tehnya.

Menurut Yolanda Effendi, Direktur Marketing Ready To Serve PT Sinar Sosro Gunung Slamat, keputusan untuk tetap menggunakan tenaga manusia dalam pengemasan teh didasari oleh beberapa alasan. Salah satunya adalah untuk terus memberdayakan warga lokal yang telah lama menjadi bagian dari pabrik.

Para wanita yang bekerja di bagian pengemasan teh ini menunjukkan ketelitian dan kecepatan yang luar biasa. Mereka mampu membungkus produk dengan rapi dalam waktu yang relatif singkat. Jam kerja mereka biasanya dimulai dari pagi hingga sekitar pukul 12 atau 1 siang.

Pabrik teh ini juga membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk berkunjung. Namun, kunjungan harus dilakukan secara rombongan atau komunitas dan harus mengajukan izin terlebih dahulu kepada pihak pengelola pabrik. Terdapat beberapa aturan yang harus diikuti oleh pengunjung, seperti larangan memotret di area tertentu dan kewajiban memakai masker.

Selain fokus pada bisnis, keluarga Soegiharto juga memiliki kepedulian terhadap kegiatan sosial. Istri Soegiharto, Soegiharti Widjaja, mendirikan Yayasan Keluarga Sejahtera Manunggal yang menaungi Sekolah Luar Biasa Manunggal Slawi dan sebuah panti asuhan.

Penggunaan mesin dalam proses produksi teh dilakukan karena metode tradisional yang menggunakan cubung dan kompor arang sudah tidak memungkinkan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Dengan mesin, proses pembungkusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan dalam jumlah yang lebih besar.

Meskipun demikian, PT Sinar Sosro Gunung Slamat (SGS) tetap berkomitmen untuk mempekerjakan para wanita, yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga dari sekitar pabrik. Hal ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja sambil tetap mengurus keluarga.

Perjalanan bisnis teh ini tidak selalu mulus. Pada tahun 1953, terjadi kebakaran hebat yang menyebabkan kerugian besar. Namun, peristiwa ini tidak membuat Soegiharto dan timnya menyerah. Sebaliknya, mereka menjadikannya sebagai titik balik untuk memajukan usaha mereka.

Keputusan strategis untuk memusatkan penjualan Teh Cap Botol ke Jakarta menjadi langkah penting dalam mengembangkan bisnis. Selain itu, perusahaan juga terus berinovasi dengan meluncurkan produk-produk baru seperti Teh Botol Sosro dan Teh Cap Poci.

PT Sinar Sosro Gunung Slamat (SGS) memiliki tujuh kebun teh yang tersebar di Jawa Barat sebagai sumber bahan baku. Perusahaan juga menjalin kerjasama dengan petani bunga melati di Jawa Tengah untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga.

PT. SGS pabrik Slawi telah bersertifikasi ISO 22000 dan CPPOB untuk memastikan standar keamanan pangan terpenuhi. Semua kemasan primer yang digunakan berasal dari pemasok berkualitas dan bersertifikasi internasional.

Produk-produk teh yang dihasilkan oleh PT. SGS telah bersertifikasi Halal dan mendapatkan Izin Edar dari BPOM RI, sehingga aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.