SPBU Meruya 'Nakal', Pertamina Minta Maaf: Salah Isi!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5305962/original/016061500_1754371458-WhatsApp_Image_2025-08-05_at_12.10.33.jpeg)
Beritajitu.net Selamat membaca semoga bermanfaat. Sekarang mari kita telusuri Business, News, Indonesia, Dunia yang sedang hangat diperbincangkan. Artikel Yang Mengulas Business, News, Indonesia, Dunia SPBU Meruya Nakal Pertamina Minta Maaf Salah Isi lanjutkan membaca untuk wawasan menyeluruh.
- 1.1. Jakarta, [Tanggal Hari Ini]
Table of Contents
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Pertamina terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan keberlanjutan dan visi ESG (Environmental, Social, and Governance) jangka panjang. Hal ini ditegaskan dalam ajang Pertamina Investor Day yang bertujuan untuk menyelaraskan langkah perusahaan dengan ekspektasi investor global terhadap tata kelola lingkungan, sosial, dan keberlanjutan.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, PT Pertamina Patra Niaga memperkuat perannya dalam mendukung transisi energi dan pengurangan emisi karbon di Indonesia. Salah satu langkah nyatanya adalah pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF), bahan bakar penerbangan berkelanjutan yang diharapkan menjadi solusi inovatif dalam mengurangi jejak karbon industri penerbangan.
Direktur Perencanaan & Pengembangan Bisnis Pertamina Patra Niaga, Harsono Budi Santoso, menyatakan bahwa SAF merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menyediakan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, serta mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060. Kami tengah menjajaki kemitraan strategis dengan penyedia teknologi agar pengembangan SAF dapat dilakukan lebih luas, ujarnya.
Pertamina Patra Niaga telah melakukan serangkaian uji pasar dan sertifikasi SAF di seluruh rantai distribusi, mulai dari terminal BBM hingga depot pengisian bahan bakar pesawat udara. SAF Pertamina saat ini telah memperoleh sertifikasi ISCC CORSIA dan ISCC EU, yang membuktikan bahwa produk ini memenuhi standar keberlanjutan internasional.
Selain SAF, Pertamina Patra Niaga juga telah meluncurkan produk bahan bakar rendah karbon lainnya seperti Biosolar dan Pertamax Green 95. Produk-produk ini menjadi bagian penting dalam perjalanan dekarbonisasi produk hilir Pertamina.
Namun, baru-baru ini, Pertamina Patra Niaga memberikan sanksi tegas kepada mitra SPBU di Meruya Utara akibat kelalaian yang menyebabkan ratusan motor mogok. Kejadian ini dipicu oleh kesalahan pengawas SPBU yang salah mengisi Bio Solar ke mesin pengisian Pertalite.
Area Manager Communications, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Susanto Satria, menjelaskan bahwa sanksi tersebut berlaku maksimal selama 1 bulan. Kami memohon maaf atas kejadian tersebut dan kami akan terus memperkuat sistem pengawasan dan kontrol mutu BBM agar kejadian serupa tidak terulang, ujarnya.
Pertamina mengapresiasi masyarakat yang proaktif melaporkan kejadian ini dan terbuka terhadap masukan demi pelayanan yang lebih baik. Keluhan yang diterima, seperti mesin mogok, telah diselesaikan melalui perbaikan kendaraan dan kompensasi pengisian Pertamax kepada konsumen.
Di sisi lain, Virgin Australia Airlines menjadi maskapai internasional pertama yang menikmati layanan SAF PT Pertamina Patra Niaga dari Aviation Fuel Terminal (AFT) Ngurah Rai, Bali. Hal ini menunjukkan bahwa SAF Pertamina telah siap digunakan oleh pelanggan (maskapai penerbangan).
Dengan dukungan infrastruktur dan pengalaman Pertamina, SAF diharapkan membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau. Pertamina terus berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mempercepat adopsi SAF secara nasional, sejalan dengan Peta Jalan SAF yang telah dicanangkan pemerintah.
Terima kasih telah mengikuti penjelasan spbu meruya nakal pertamina minta maaf salah isi dalam business, news, indonesia, dunia ini hingga selesai Mudah-mudahan tulisan ini membuka cakrawala berpikir Anda tingkatkan pengetahuan dan perhatikan kesehatan mata. Ayo sebar informasi baik ini kepada semua. lihat artikel menarik lainnya di bawah ini.
✦ Tanya AI