SPHP Banjiri Pasar: Beras Murah, Dompet Rakyat Tersenyum!

Beritajitu.net Mudah-mudahan selalu ada harapan di setiap hati. Di Situs Ini mari kita kupas tuntas sejarah Economy, News, Indonesia, Dunia. Catatan Singkat Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia SPHP Banjiri Pasar Beras Murah Dompet Rakyat Tersenyum Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.

Jakarta, 16 Juli 2025 - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi memicu dampak signifikan pada harga beras di Pasar Induk Cipinang. Lonjakan harga mencapai Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogram, terutama disebabkan oleh peningkatan biaya transportasi.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menekankan pentingnya penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tepat sasaran. Ini harus benar-benar sampai ke masyarakat yang paling memerlukan, ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (14/7/2025).

Bapanas berencana menggelontorkan 1,3 juta ton beras SPHP hingga akhir tahun 2025. Penyaluran perdana telah dimulai sejak 12 Juli 2025, menjangkau berbagai daerah di Indonesia.

Arief menjelaskan bahwa beras SPHP sudah mulai disalurkan di beberapa kabupaten/kota, termasuk Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara; Kabupaten Bengkalis, Riau; Kota Bandung dan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat; Kota Kendari dan Kabupaten Bombana dan Konawe, Sulawesi Tenggara; Kota Ambon, Maluku; serta Kota Jayapura, Papua.

Bapanas menegaskan bahwa beras SPHP tidak boleh dijual di atas harga yang telah ditetapkan. Harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP bervariasi berdasarkan zona. Zona II, yang meliputi Sumatera (kecuali Lampung dan Sumatera Selatan), Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan, menetapkan harga Rp 13.100 per kg.

Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menambahkan bahwa pengawasan ketat dilakukan dalam penyaluran beras SPHP. Pengecer wajib berpartisipasi dalam aplikasi Klik SPHP untuk memantau pesanan dan pembeli. Pembelian dibatasi maksimal dua kantong atau 10 kg per orang.

“Sumber stoknya dari beras Bulog yang pada semester pertama, telah berhasil mengamankan 2,6 juta ton setara beras dari petani dalam negeri,” kata Arief.

Pengawasan penyaluran beras SPHP melibatkan Satgas Pangan, TNI, Polri, kepala pasar, dan Satpol PP untuk mencegah penyalahgunaan.