Spotify Diboikot: CEO Investasi Senjata, Musisi Angkat Kaki!

Beritajitu.net Dengan izin Allah semoga kita semua sedang diberkahi segalanya. Di Situs Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Technology, News, Indonesia, Dunia. Informasi Praktis Mengenai Technology, News, Indonesia, Dunia Spotify Diboikot CEO Investasi Senjata Musisi Angkat Kaki Pastikan Anda mengikuti pembahasan sampai akhir.

Gelombang protes dan seruan boikot terhadap Spotify menggema di seluruh dunia, dipicu oleh investasi CEO Daniel Ek pada sebuah startup teknologi pertahanan Eropa bernama Helsing. Investasi ini, yang dilakukan melalui perusahaan modal venturanya, Prima Materia, mencapai angka fantastis sekitar USD 700 juta atau setara dengan Rp 11,4 triliun.

Helsing, yang didirikan pada tahun 2021 di Jerman, fokus pada pengembangan sistem peperangan berbasis kecerdasan buatan (AI). Produk mereka meliputi pengawasan drone di medan perang, alat keamanan siber, serta teknologi untuk pesawat dan kapal selam.

Investasi ini menuai kecaman karena dianggap bertentangan dengan nilai-nilai perdamaian dan persatuan yang seringkali diusung oleh musik. Kritikus musik ternama, Anthony Fantano, turut menyuarakan kekecewaannya, menyerukan agar Spotify mengalihkan dana ke hal yang lebih bermanfaat, seperti mendukung seniman dan ekosistem musik.

Daniel Ek membela keputusannya dengan menyatakan bahwa investasi tersebut merupakan respons terhadap kebutuhan mendesak untuk memperkuat kapabilitas pertahanan Eropa di tengah tantangan geopolitik yang berkembang. Ia menekankan pentingnya investasi dalam teknologi canggih untuk menjamin otonomi strategis dan kesiapan keamanan.

Namun, penjelasan tersebut tidak meredakan amarah publik. Sejumlah musisi independen, seperti Deerhoof, Skee Mask, dan Poolroom, bahkan menarik karya mereka dari Spotify sebagai bentuk protes. Aksi ini menjadi pengingat bahwa keputusan bisnis para pemimpin perusahaan teknologi besar memiliki implikasi etis yang signifikan.

Berkat investasi tersebut, nilai Helsing kini melonjak menjadi sekitar USD 12 miliar, menjadikannya salah satu startup teknologi paling berharga di Eropa. Kontroversi ini terus bergulir, memicu perdebatan tentang tanggung jawab sosial perusahaan dan dampak investasi pada industri pertahanan.

Seruan boikot semakin meluas, terutama di Amerika Serikat, di mana banyak pengguna menghapus langganan Spotify Premium mereka dan menyuarakan protes di media sosial. Dampak jangka panjang dari kontroversi ini terhadap reputasi dan pangsa pasar Spotify masih belum dapat dipastikan.