Stimulus Ekonomi: Antara Diskon Listrik, Subsidi, dan Beban APBN?

Beritajitu.net Semoga kebahagiaan menyertai setiap langkahmu. Pada Detik Ini aku mau menjelaskan berbagai manfaat dari Economy, News, Indonesia, Dunia. Insight Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia Stimulus Ekonomi Antara Diskon Listrik Subsidi dan Beban APBN lanjutkan membaca untuk wawasan menyeluruh.

Pada awal Mei 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 yang menunjukkan angka 4,87%. Angka ini menjadi perhatian pemerintah karena merupakan pertumbuhan terendah sejak triwulan III-2021.

Menanggapi hal ini, pemerintah bergerak cepat dengan menyiapkan paket stimulus ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2025. Paket stimulus ini telah dibahas dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) tingkat Menteri pada 23 Mei 2025.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan pentingnya pemberian stimulus pada kuartal II, mengingat telah lewatnya hari besar yang biasanya mendorong konsumsi masyarakat. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal kedua tetap berada di kisaran 5%.

Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan bahwa semua program stimulus ekonomi akan segera diterapkan mulai tanggal 5 Juni 2025. Program ini merupakan arahan dari Menko Airlangga.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyambut baik langkah pemerintah dalam merespons pelemahan ekonomi dengan meluncurkan enam program insentif pada Juni 2025. Apindo juga meminta pemerintah mempertimbangkan pemberian insentif tambahan kepada pelaku usaha, khususnya di sektor padat karya.

Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira menilai pemerintah perlu membuat prioritas program karena ruang fiskal semakin sempit. Ia melihat 6 paket stimulus per Juni nanti bersifat lebih mendesak bagi masyarakat.

Menteri BUMN Erick Thohir optimistis stimulus ekonomi, khususnya diskon tarif listrik, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Ia menyambut baik langkah pemerintah memperpanjang diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi sektor padat karya.

Shinta dari Apindo mengapresiasi upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat melalui kebijakan ekonomi. Ia menambahkan bahwa kombinasi antara bantuan langsung seperti subsidi upah dan bansos pangan, dengan stimulus konsumsi melalui diskon listrik, transportasi, dan tarif tol, diharapkan dapat menciptakan multiplier effect bagi sektor riil.

Pemerintah juga mengajak Pemerintah Daerah untuk berperan aktif menciptakan kegiatan pariwisata dan hiburan lokal guna mendorong pergerakan masyarakat dalam negeri selama masa liburan sekolah sehingga diharapkan dapat terus menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional.

Paket stimulus ekonomi ini diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pemulihan aktivitas ekonomi, khususnya di sektor konsumsi rumah tangga yang menjadi motor utama pertumbuhan nasional. Masa libur sekolah yang diikuti dengan pemberian gaji ke-13 akan menjadi momentum penting untuk mendorong daya beli masyarakat.