• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Terasi dan Petis: Rahasia Sedap Masakan, Apa Bedanya?

img

Beritajitu.net Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Pada Kesempatan Ini mari kita eksplorasi potensi Food, News, Indonesia yang menarik. Analisis Mendalam Mengenai Food, News, Indonesia Terasi dan Petis Rahasia Sedap Masakan Apa Bedanya Dapatkan gambaran lengkap dengan membaca sampai habis.

Terasi, bumbu masak khas Indonesia, dihasilkan melalui proses fermentasi yang unik. Proses ini menghasilkan amonia, yang memberikan aroma khas dan kuat pada terasi. Kualitas dan cita rasa terasi sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan campuran yang digunakan.

Pembuatan terasi melibatkan beberapa tahapan. Setelah penjemuran awal selama 2-3 hari, adonan terasi yang berbentuk lempengan kecil ditumbuk halus dan dicampur dengan sedikit air hingga membentuk adonan yang kokoh. Adonan ini kemudian dijemur kembali selama 3-4 hari dalam bentuk lempengan kecil.

Pada terasi dengan kualitas rendah, seringkali ditambahkan bahan-bahan lain untuk meningkatkan volume. Proses pernerasan dilakukan selama 3-4 minggu pada suhu ruang, atau pada suhu 20-30 derajat Celcius dalam inkubator untuk fermentasi optimal.

Menariknya, terasi tidak hanya ditemukan di Indonesia. Di Filipina, terasi dikenal sebagai bagoong, dan jika terbuat dari udang kecil disebut balanchan atau alanang. Bahkan, di Jepang terdapat produk serupa bernama gyoniso.

Dalam masakan, terasi berfungsi sebagai penyedap rasa yang memberikan cita rasa khas. Terasi umumnya awet karena proses fermentasi dan pengawetan dengan garam. Namun, terasi tetap bisa kedaluwarsa jika tidak disimpan dengan benar. Ciri-ciri terasi yang sudah kedaluwarsa adalah perubahan warna menjadi lebih gelap, tekstur lebih lembek atau berlendir, dan bau menyengat yang berbeda dari aroma khasnya. Pertumbuhan jamur juga menandakan bahwa terasi sudah tidak aman dikonsumsi.

Selain terasi, petis juga merupakan bumbu masak populer di Indonesia. Petis dibuat dari ekstrak ikan atau udang bekas pembuatan ebi, yang dicampur dengan gula pasir atau gula merah. Campuran ini direbus hingga mendidih dan mengental, kemudian didinginkan dan dikemas dalam botol plastik. Petis memiliki rasa asin-sedap dan bersifat awet karena kandungan garamnya tinggi.

Petis umumnya memiliki umur simpan 3-12 bulan jika disimpan dengan benar dalam wadah kedap udara di kulkas. Tanggal kedaluwarsa biasanya tertera pada kemasan. Jika petis sudah dibuka, segera simpan di kulkas untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Pertumbuhan jamur pada permukaan petis menandakan bahwa bumbu tersebut sudah tidak layak dikonsumsi.

Perbedaan Terasi dan Petis:

Karakteristik Terasi Petis
Bahan Dasar Fermentasi ikan atau udang Ekstrak ikan/udang + gula
Proses Fermentasi, penjemuran Perebusan
Tekstur Padat Kental
Umur Simpan Relatif lama (dengan penyimpanan benar) 3-12 bulan

Artikel ini diperbarui pada tanggal 16 November 2024.

Demikian terasi dan petis rahasia sedap masakan apa bedanya sudah saya bahas secara mendalam dalam food, news, indonesia Saya berharap Anda mendapatkan insight baru dari tulisan ini terus belajar hal baru dan jaga imunitas. Bagikan kepada yang perlu tahu tentang ini. semoga Anda menemukan artikel lainnya yang menarik. Sampai jumpa.

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.