Toko Kelontong Modern: Bertahan di Era yang Terus Berubah.

Beritajitu.net Assalamualaikum semoga harimu penuh berkah. Di Jam Ini mari kita teliti Economy, News, Indonesia, Dunia yang banyak dibicarakan orang. Pembahasan Mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia Toko Kelontong Modern Bertahan di Era yang Terus Berubah Mari kita bahas selengkapnya hingga paragraf terakhir.

Pada tanggal 28 Mei 2025, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan kunjungan ke Sampoerna Retail Community (SRC) di Jakarta, menandai langkah awal kolaborasi strategis untuk mempercepat digitalisasi UMKM toko kelontong.

Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto, menyambut baik kunjungan ini dan menyampaikan apresiasi atas keterbukaan Kemendag dalam menjajaki peluang kolaborasi. Fokus utama adalah memperluas distribusi produk UMKM lokal melalui jaringan SRC yang luas.

Kolaborasi ini akan diwujudkan melalui program Bedah Warung, sebuah inisiatif yang bertujuan meningkatkan daya saing toko kelontong melalui digitalisasi dan penguatan kapasitas usaha. Program ini mencakup pengelolaan bisnis berbasis aplikasi, pembayaran nontunai, penjualan produk digital dan UMKM lokal, serta sistem pengantaran daring.

Dewi Rokhayati, Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag, menekankan pentingnya penguatan kapasitas digital para pemilik toko. Ia juga menyoroti potensi program Pasar Rakyat Kemendag sebagai titik temu kolaborasi, khususnya dalam penataan rak yang menarik dan modern.

Sebagai bagian dari kolaborasi, Kemendag akan menyelenggarakan sesi edukasi dan pelatihan bagi anggota SRC pada Juni 2025, baik secara daring maupun luring. Pemilik Toko SRC akan memfasilitasi pelatihan ini, berbagi pengalaman dan pengetahuan praktis.

SRC juga menjalankan inisiatif Pojok Lokal, yang memungkinkan toko-toko SRC memasarkan produk UMKM di sekitar mereka. Dengan kontribusi omzet mencapai Rp 5,65 triliun per tahun, Pojok Lokal telah memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan UMKM dan perekonomian nasional.

Romulus menambahkan bahwa kerja sama ini akan difokuskan pada pendampingan dan pembinaan langsung kepada Paguyuban SRC. Melalui pendekatan ini, pelaku UMKM toko kelontong akan mendapatkan edukasi praktis tentang pemanfaatan teknologi digital dalam pengembangan bisnis mereka.

Dengan lebih dari 64 juta UMKM di Indonesia, pemberdayaan sektor ini menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Program seperti Bedah Warung diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha, memperluas akses digital, dan mengintegrasikan UMKM ke dalam ekosistem distribusi modern.

Dewi berharap agar Pojok Lokal dapat mencakup produk pangan komersial berkualitas tinggi, termasuk produk UMKM binaan Kemendag yang telah tersertifikasi. Hal ini akan memberikan nilai tambah bagi toko-toko SRC dan meningkatkan daya saing produk UMKM lokal.

Bisnis warung sembako dan produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) masih merupakan salah satu bisnis yang menjanjikan. Dengan program Bedah Warung yang diinisiasi oleh Kemendag, diharapkan lebih banyak toko kelontong dapat naik kelas dan semakin berkembang.