Trump Ancam Produk Farmasi: Tarif Impor 200 Persen!

Beritajitu.net Bismillah semoga hari ini membawa berkah untuk kita semua. Saat Ini aku mau menjelaskan apa itu Business, News, Indonesia, Dunia secara mendalam. Artikel Yang Berisi Business, News, Indonesia, Dunia Trump Ancam Produk Farmasi Tarif Impor 200 Persen Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.

1.1. Juli 9, 2025

Pada Juli 9, 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan rencana pengenaan tarif impor yang signifikan terhadap produk farmasi dan semikonduktor. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kekhawatiran atas ketergantungan berlebihan pada produksi obat-obatan dari luar negeri, yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan nasional AS.

Tarif impor untuk produk farmasi diperkirakan mencapai hingga 200 persen. Selain farmasi, semikonduktor juga menjadi target tarif impor. Rincian lebih lanjut mengenai waktu pengumuman tarif ini diharapkan akan diumumkan pada akhir bulan ini, menurut Menteri Perdagangan Howard Lutnick.

Pemerintahan Trump memberikan waktu sekitar satu setengah tahun sebelum tarif diberlakukan secara penuh. Langkah ini bertujuan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menyesuaikan rantai pasokan mereka dan memindahkan lebih banyak produksi ke Amerika Serikat.

Industri farmasi di AS menyambut rencana ini dengan kekhawatiran. Mereka khawatir bahwa tarif dapat meningkatkan potensi kekurangan obat dan mengurangi akses bagi pasien. Kelompok produsen obat telah melobi pemerintah untuk menerapkan tarif secara bertahap, dengan harapan dapat mengurangi dampak negatif dan memberikan waktu tambahan untuk mengalihkan manufaktur.

Perusahaan farmasi memiliki jejak manufaktur global yang luas. Memindahkan lebih banyak produksi ke AS membutuhkan investasi sumber daya yang besar dan dapat memakan waktu bertahun-tahun. Alex Schriver, juru bicara kelompok industri PhRMA, menyatakan bahwa setiap dolar yang dihabiskan untuk tarif adalah satu dolar yang tidak dapat diinvestasikan dalam manufaktur Amerika atau pengembangan perawatan dan pengobatan di masa depan bagi pasien.

Investigasi terhadap industri farmasi telah diluncurkan pada April 2025 sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi ketergantungan pada produksi obat-obatan asing. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan dasar bagi kebijakan yang akan ditetapkan oleh presiden.