Trump Ikuti Jejak, Malaysia-Filipina Kena Tarif Impor!

Beritajitu.net Selamat datang di tempat penuh inspirasi ini. Disini saya akan membahas perkembangan terbaru tentang Economy, News, Indonesia, Dunia. Ulasan Artikel Seputar Economy, News, Indonesia, Dunia Trump Ikuti Jejak MalaysiaFilipina Kena Tarif Impor Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.

Pemerintah Indonesia terus berupaya memperluas jangkauan pasar ekspor melalui berbagai perjanjian bilateral, selain fokus pada kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat. Langkah ini bertujuan untuk membuka peluang baru bagi produk dalam negeri di kancah internasional.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebelumnya menyatakan bahwa penandatanganan kesepakatan dagang antara Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) dijadwalkan pada September 2025. Kesepakatan ini diharapkan dapat membuka akses ke pasar baru yang belum banyak dimanfaatkan oleh negara lain, seperti Eurasia dan Kanada.

Sejumlah perjanjian dagang dianggap sebagai peluang emas bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk meningkatkan ekspor produk mereka. Airlangga meyakini bahwa kesepakatan politik antara Indonesia dan Uni Eropa dalam IEU-CEPA akan segera dirampungkan melalui penandatanganan pada September 2025.

Vietnam, sebagai negara ASEAN lainnya, telah menyelesaikan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif dengan Uni Eropa. Diharapkan, perjanjian dagang ini dapat segera diratifikasi dan diimplementasikan pada tahun berikutnya. Menurut Airlangga, perjanjian dagang ini memberikan potensi besar bagi pelaku UMKM untuk memasuki pasar ekspor. Di ASEAN, mungkin baru Indonesia dan Vietnam yang memiliki perjanjian sejenis dengan IEU-CEPA, tambahnya.

Dalam perjanjian IEU-CEPA, Indonesia akan mendapatkan tarif bea masuk 0 persen untuk dua komoditas utama, yaitu crude palm oil (CPO) dan minyak inti sawit (palm kernel oil/PKO). Untuk ekspor CPO, pembebasan bea masuk ini berlaku dengan kuota maksimal 1 juta ton per tahun. Sementara itu, untuk ekspor minyak kernel sawit, kuota akan disesuaikan dengan angka ekspor tahun sebelumnya ke Eropa, seperti yang dijelaskan oleh Airlangga pada Kamis, 31 Juli 2025.

Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menginformasikan bahwa Malaysia dan Filipina kini dikenakan tarif impor yang sama oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yaitu sebesar 19%. Meskipun demikian, Pemerintah RI terus bernegosiasi dengan pihak Washington DC. Dengan Amerika, kita masih proses perundingan, tetapi kan kita sudah mendapatkan 19%, ungkapnya pada Jumat, 1 Agustus 2025, saat Peresmian Export Center Balikpapan dan Batam.

Selain IEU-CEPA, Indonesia juga menyepakati perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia dan Kanada. Mendag Budi Santoso menekankan bahwa ini adalah kesempatan yang baik karena negara-negara Uni Eropa sangat menyukai produk-produk UMKM. Komoditas lain yang sedang dalam tahap diskusi untuk mendapatkan tarif 0 persen adalah produk biodiesel.

Airlangga menambahkan bahwa Komisioner Uni Eropa untuk Perdagangan dan Keamanan Ekonomi, Maros Sefcovic, berencana datang ke Jakarta pada September 2025 untuk menandatangani dokumen IEU-CEPA. Dalam IEU-CEPA, kami percaya bahwa September (2025) kita akan memfinalisasi seluruh dokumen. Apalagi IEU-CEPA nanti akan efektif mudah-mudahan bisa dipercepat di tahun depan. Sehingga peluang dengan penurunan tarif ke 0 ini peluangnya sangat terbuka luas, ujarnya.

Perjanjian IEU-CEPA dinilai sebagai katalis utama masuknya investasi berkualitas tinggi dari negara-negara anggota Uni Eropa, termasuk Jerman.