Trump Menggertak: Tarif Impor Meroket, Ekonomi Berguncang?

Beritajitu.net Mudah-mudahan harimu cerah dan indah. Di Kutipan Ini aku ingin berbagi informasi menarik mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia. Ringkasan Artikel Mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia Trump Menggertak Tarif Impor Meroket Ekonomi Berguncang Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.

Perkembangan terbaru dalam negosiasi perdagangan menunjukkan potensi penyelesaian yang lebih fleksibel, melampaui batas waktu 9 Juli yang sebelumnya ditetapkan. Presiden Trump mengindikasikan bahwa kesepakatan mungkin baru akan diselesaikan pada Hari Buruh, memberikan ruang gerak yang lebih luas dalam mencapai kesepakatan.

Meskipun demikian, Trump sebelumnya menyatakan harapan agar dokumen-dokumen terkait kesepakatan dapat diselesaikan sebelum tanggal 9 Juli. Seorang diplomat, yang berbicara secara anonim, mengkonfirmasi bahwa pembicaraan berlangsung konstruktif, namun ketidakpastian masih menyelimuti kemungkinan perpanjangan batas waktu jika kesepakatan final belum tercapai.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menekankan bahwa batas waktu tersebut tidak kritis bagi negara-negara seperti India yang masih bernegosiasi dengan Amerika Serikat. Menteri Keuangan Scott Bessent juga mengamini sentimen ini.

Selama beberapa bulan terakhir, pemerintahan Trump telah berulang kali menyatakan bahwa kesepakatan akan segera tercapai, dengan fokus pada penurunan hambatan perdagangan dengan 18 mitra utama. Ratusan negara lain juga dilaporkan tertarik untuk mengurangi beban tarif yang lebih tinggi.

Presiden Trump juga mengklaim telah mencapai kesepakatan dengan Vietnam, meskipun status kesepakatan tersebut masih belum jelas dan kerangka kerjanya belum ditandatangani. Namun, Bessent mengisyaratkan bahwa akan ada serangkaian kesepakatan sebelum 9 Juli.

Pada satu titik, Trump bahkan menyebutkan potensi 200 kesepakatan yang hampir selesai. Pemerintah menekankan bahwa kerangka waktu dapat fleksibel bagi negara-negara yang bernegosiasi dengan itikad baik.

Pemerintah telah menyiapkan formulir final yang akan menjelaskan tarif yang harus dibayarkan oleh masing-masing negara. Hingga saat ini, hanya dua mitra yang telah menandatangani kerangka kerja negosiasi kesepakatan perdagangan yang sempit.

Perkembangan ini menunjukkan dinamika yang kompleks dalam lanskap perdagangan global, dengan potensi perubahan signifikan dalam waktu dekat.