Warisan Dunia Terancam: Banjir dan Kekeringan Mengintai!

Beritajitu.net Selamat datang di tempat penuh inspirasi ini. Dalam Tulisan Ini saatnya membahas Travel, Indonesia, Trens, Dunia yang banyak dibicarakan. Pandangan Seputar Travel, Indonesia, Trens, Dunia Warisan Dunia Terancam Banjir dan Kekeringan Mengintai Jangan berhenti di tengah jalan

Pada tanggal 9 Juli 2025, UNESCO dan World Resources Institute (WRI) merilis analisis yang mengkhawatirkan: 73% Situs Warisan Dunia terancam bencana terkait air. Ini termasuk kekeringan, tekanan air, serta banjir sungai dan pesisir. Temuan ini menyoroti urgensi tindakan untuk melindungi situs-situs bersejarah dan alam yang tak ternilai harganya.

Sejak tahun 1970, bencana air telah menyebabkan lebih dari 90% bencana global, mengakibatkan lebih dari 2 juta kematian dan kerugian ekonomi senilai lebih dari 3,6 triliun dolar AS. Situs Warisan Dunia UNESCO tidak luput dari dampak ini. Dari sistem irigasi kuno hingga kanal bersejarah, situs-situs ini mencerminkan hubungan harmonis antara manusia dan alam, yang kini terancam.

Sekitar 600 Situs Warisan Dunia UNESCO menghadapi kelangkaan air, dengan stres air atau kekeringan menjadi risiko utama. Situs-situs seperti Ahwar di Irak Selatan dan Mosi-oa-Tunya/Air Terjun Victoria di Zambia telah mengalami kekeringan parah sejak 2020. Kekeringan juga meningkatkan risiko kebakaran hutan, seperti yang terjadi di Area Konservasi Pantanal di Brasil dan Taman Nasional Noel Kempff Mercado, Bolivia.

Banjir juga menjadi ancaman signifikan, memengaruhi sekitar 400 Situs Warisan Dunia UNESCO. Kompleks Monumen Hué di Vietnam telah mengalami banjir berulang kali, mempercepat kerusakannya. Bahkan Taj Mahal di India pernah dikelilingi banjir, menyoroti kerentanan situs-situs budaya terhadap bencana alam.

Perubahan iklim, urbanisasi, pengaturan sungai, dan penarikan air di hulu memperburuk tekanan air di Situs Warisan Dunia UNESCO, terutama di Timur Tengah, Afrika Utara, sebagian Asia Selatan, dan China utara. Meskipun air sangat penting bagi signifikansi situs-situs ini, air juga dapat menimbulkan risiko serius jika keseimbangannya terganggu.

UNESCO menyediakan dukungan darurat melalui berbagai instrumen, seperti Bantuan Internasional dari World Heritage Fund, Fasilitas Respons Cepat (RRF), dan Dana Darurat Warisan (HEF). Organisasi ini juga menawarkan pengembangan kapasitas dan dukungan teknis untuk memperkuat respons lokal, berkontribusi pada ketahanan jangka panjang, pengurangan risiko bencana, dan pengelolaan air berkelanjutan.

Pengelolaan sumber daya air terpadu (IWRM) semakin banyak dimasukkan ke dalam strategi konservasi untuk properti Warisan Dunia. Pengetahuan tradisional, pengelolaan masyarakat, dan kemitraan antara masyarakat lokal, otoritas nasional, dan organisasi internasional merupakan inti dari banyak inisiatif yang berhasil.

Samantha Kuzma, Pimpinan Data Saluran Air di World Resources Institute, menekankan pentingnya data untuk melacak bagaimana risiko bencana terkait air berkembang di seluruh dunia. Dengan pemahaman yang lebih baik, pemerintah, pengelola lokasi, dan masyarakat dapat mengambil tindakan yang tepat sasaran untuk melindungi Situs Warisan Dunia UNESCO.

Contoh Situs Warisan Dunia yang Terancam:

Situs	Ancaman
Ahwar di Irak Selatan	Kekeringan
Mosi-oa-Tunya/Air Terjun Victoria di Zambia	Kekeringan
Area Konservasi Pantanal di Brasil	Kebakaran Hutan
Taman Nasional Noel Kempff Mercado, Bolivia	Kebakaran Hutan
Kompleks Monumen Hué di Vietnam	Banjir
Taj Mahal, India	Banjir

Demikian penjelasan menyeluruh tentang warisan dunia terancam banjir dan kekeringan mengintai dalam travel, indonesia, trens, dunia yang saya berikan Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua terus belajar hal baru dan jaga imunitas. Ayo sebar kebaikan dengan membagikan ini kepada orang lain. jangan lewatkan artikel lain di bawah ini.