Wells Fargo Ungkap: Ekonomi AS Sakit, Rakyat Menjerit.

Beritajitu.net Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Di Situs Ini mari kita kupas tuntas fakta-fakta tentang Economy, News, Indonesia, Dunia. Ulasan Artikel Seputar Economy, News, Indonesia, Dunia Wells Fargo Ungkap Ekonomi AS Sakit Rakyat Menjerit Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.

1.1. Intinya:

Pada 11 Agustus 2025, Amerika Serikat dan Tiongkok sepakat untuk memperpanjang jeda dalam perang dagang mereka selama 90 hari. Kesepakatan ini, yang diumumkan bersamaan dengan Amerika Serikat, menegaskan bahwa tarif 10% atas barang-barang Amerika akan tetap berlaku selama periode tersebut.

Charles Scharf, CEO Wells Fargo, dalam wawancaranya dengan CNBC Squawk Box, menyatakan bahwa data internal bank menunjukkan kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan masih solid. Ia menyoroti tingkat pengeluaran dan pembayaran utang yang stabil sebagai indikator positif.

Namun, Scharf juga mengungkapkan kekhawatiran tentang tekanan finansial yang dialami oleh pekerja berpenghasilan rendah di AS. Data dari Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan perlambatan yang signifikan dalam penciptaan lapangan kerja, dengan revisi turun hingga 911.000 posisi untuk periode hingga Maret tahun ini.

Meskipun demikian, Scharf berpendapat bahwa tarif impor yang diberlakukan mungkin menjadi faktor yang berkontribusi terhadap lambatnya pertumbuhan lapangan kerja. Jika kesepakatan perdagangan tidak tercapai, tarif dapat meningkat tajam, yang berpotensi mengganggu perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia.

Intinya: Sementara perusahaan dan konsumen kaya masih menunjukkan ketahanan, warga Amerika berpenghasilan rendah mulai merasakan dampak tekanan ekonomi.

Perpanjangan gencatan senjata perdagangan ini memberikan sedikit kelegaan, tetapi dampak jangka panjang dari tarif dan perlambatan penciptaan lapangan kerja tetap menjadi perhatian utama.