Wipha Mengamuk: Penerbangan Hong Kong Lumpuh, Turis Terjebak!

Beritajitu.net Hai semoga semua sedang dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Pada Edisi Ini aku mau menjelaskan apa itu Travel, Indonesia, Trens, Dunia secara mendalam. Panduan Artikel Tentang Travel, Indonesia, Trens, Dunia Wipha Mengamuk Penerbangan Hong Kong Lumpuh Turis Terjebak Jangan sampai terlewat simak terus sampai selesai.

Hong Kong bersiap menghadapi gangguan perjalanan yang signifikan akibat Topan Wipha. Otoritas Bandara Hong Kong telah mengeluarkan peringatan kepada para pelancong untuk bersiap menghadapi pembatalan dan penundaan penerbangan yang substansial.

Cathay Pacific terpaksa membatalkan sejumlah penerbangan ke kota tersebut, menyebabkan ribuan penumpang terdampar. Departemen Penerbangan Sipil Hong Kong telah meminta maskapai penerbangan untuk meninjau jadwal penerbangan dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.

Maskapai penerbangan menyediakan dukungan bagi penumpang yang terkena dampak, menawarkan opsi pengembalian dana, kebijakan kompensasi, dan perubahan rencana perjalanan. Penumpang disarankan untuk mencari pilihan perjalanan alternatif dan memesan ulang penerbangan mereka.

Meskipun terjadi pembatalan, Singapore Airlines berupaya meminimalkan gangguan lebih lanjut dengan menyesuaikan waktu keberangkatan beberapa penerbangan. Lebih dari 250 penerbangan menuju Hong Kong dibatalkan hingga Sabtu malam, 19 Juli 2025.

Beberapa penerbangan Singapore Airlines, termasuk SQ899, SQ875, dan SQ883, dibatalkan karena dampak badai terhadap operasional bandara Hong Kong. Penerbangan SQ874 dan SQ882 dari Bandara Changi Singapura ke Hong Kong juga dibatalkan.

Penumpang diimbau untuk memesan ulang penerbangan alternatif sesegera mungkin dan menghubungi tim layanan pelanggan maskapai untuk mendapatkan bantuan. Pihak berwenang membatalkan kegiatan belajar-mengajar dan ratusan penerbangan.

Singapore Airlines membatalkan beberapa penerbangan yang dijadwalkan pada 20 Juli 2025. Pembatalan lebih lanjut diumumkan untuk dua penerbangan ke Shenzhen. Penerbangan kembali SQ893 dari Hong Kong ke Singapura dijadwal ulang.

Sejumlah penerbangan sudah kembali beroperasi di Bandara Hong Kong, termasuk yang dioperasikan Cathay Pacific Airways. Pihaknya terus memantau prakiraan cuaca dan akan memberi tahu penumpang jika ada perubahan lebih lanjut pada penerbangan mereka.

Observatorium telah mengeluarkan peringatan badai T10, yang menyatakan angin dengan kecepatan rata-rata 118 kilometer per jam atau lebih diperkirakan terjadi. Pemerintah Hong Kong mengeluarkan peringatan badai tertingginya, sinyal No. 10.

Hong Kong mengeluarkan peringatan siklon tropis tertinggi ketiga pada Minggu dini hari, 20 Juli 2025, saat topan wipha semakin dekat. Hong Kong kembali normal pada Senin pagi, 21 Juli 2025, setelah Observatorium mencabut semua peringatan badai setelah topan wipha berlalu.

Otoritas bandara mengomunikasikan potensi dampak badai terhadap layanan darat, seperti penanganan bagasi, transportasi, dan pemeriksaan keamanan. Singapore Airlines dan Cathay Pacific menawarkan beberapa opsi untuk membantu meringankan ketidaknyamanan bagi penumpang yang penerbangannya dibatalkan atau ditunda.

Pada 22 Juli 2025, topan wipha terdeteksi sekitar 280 kilometer tenggara Hong Kong. Badai ini diperkirakan akan membawa angin berkecepatan lebih dari 167 kilometer per jam, membawa hujan lebat dan angin kencang di seluruh wilayah.

Pejabat bandara mengambil langkah proaktif untuk memastikan keselamatan penumpang, pekerja, dan staf maskapai, mengelola arus lalu lintas udara sekaligus meminimalkan gangguan lebih lanjut. Otoritas Rumah Sakit Hong Kong mengatakan bahwa 21 orang telah mencari perawatan medis selama topan tersebut.

Para pelancong diimbau memberikan waktu tambahan untuk potensi penundaan atau waktu tunggu yang lebih lama di bandara. Kota tersebut masih akan dilanda hujan dan badai petir selama beberapa hari ke depan.

Ringkasan: Topan Wipha menyebabkan gangguan perjalanan yang signifikan di Hong Kong pada Juli 2025, dengan pembatalan penerbangan dan penundaan yang meluas. Penumpang disarankan untuk memeriksa status penerbangan mereka dan menghubungi maskapai penerbangan untuk mendapatkan bantuan.