Aset Negara Terbengkalai: 10 Ladang Migas Siap Dikuasai!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4951057/original/084180100_1727093110-Screenshot_20240923_185123_YouTube.jpg)
Beritajitu.net Bismillahirrahmanirrahim salam sejahtera untuk kalian semua. Di Sesi Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang Economy, News, Indonesia, Dunia. Penjelasan Mendalam Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia Aset Negara Terbengkalai 10 Ladang Migas Siap Dikuasai lanjut sampai selesai.
Table of Contents
Jakarta, 24 Mei 2025 - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah lapangan minyak dan gas bumi (migas) yang terbengkalai. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengumumkan bahwa pengelolaan lapangan-lapangan tersebut akan dialihkan kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang memiliki komitmen dan kemampuan untuk mengembangkannya secara optimal.
Menurut data Kementerian ESDM, terdapat 17 lapangan yang sebenarnya telah memiliki Plan of Development (POD) dan menunjukkan progres, namun potensi produksinya terhambat. Total potensi produksi dari lapangan-lapangan ini mencapai 306 juta barel minyak dan 18.351 BCF gas. Kementerian ESDM berjanji akan memfasilitasi percepatan produksi di lapangan-lapangan tersebut.
Lebih lanjut, terdapat 10 lapangan yang telah disetujui POD-nya, dengan potensi produksi mencapai 51 juta barel minyak dan 600 BCF gas, namun masih belum beroperasi. Investasi yang dibutuhkan untuk mengaktifkan kembali lapangan-lapangan ini diperkirakan mencapai USD 1,8 miliar atau setara dengan Rp 29,34 triliun (dengan kurs Rp 16.300 per dolar AS). Proyek ini berpotensi menyerap hingga 20.000 tenaga kerja, mendorong pertumbuhan usaha penunjang lokal, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar area operasi.
Kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 dan Keputusan Menteri ESDM Nomor 110 Tahun 2024, yang memungkinkan pengembalian wilayah kerja (WK) yang belum diusahakan kepada negara. Selanjutnya, WK tersebut akan ditawarkan kepada KKKS lain yang berminat dan mampu menggarapnya.
Dengan kapasitas 10 wilayah ini bisa kita tingkatkan produksi 31.300 barel per hari, tegas Bahlil dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/5/2025). Ia juga memperingatkan KKKS yang telah diberikan kewenangan namun lambat dalam pengembangan, bahwa WK mereka dapat ditarik kembali setelah lima tahun sesuai dengan undang-undang.
Sebelumnya, Bahlil juga sempat menyampaikan permasalahan proyek migas mangkrak ini kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto, saat peresmian proyek lapangan minyak Forel dan Terubuk di Natuna. Ia mencontohkan, masih ada beberapa blok migas di sekitar lapangan Forel dan Terubuk yang belum dimaksimalkan oleh pemegang kontrak. Padahal, proyek-proyek tersebut memiliki potensi produksi yang signifikan, mencapai 7 ribu barel minyak per hari.
Ini bisa meningkatkan lagi kurang lebih sekitar 5.000 sampai dengan 7.000 barel di sekitar sini, ungkap Bahlil.
Berikut adalah tabel yang merangkum data lapangan migas yang menjadi fokus Kementerian ESDM:
Keterangan | Jumlah |
---|---|
Lapangan dengan POD dan menunjukkan kemajuan (produksi tertunda) | 17 |
Lapangan dengan POD disetujui (mangkrak) | 10 |
Potensi Produksi Minyak (Lapangan dengan POD dan menunjukkan kemajuan) | 306 juta barel |
Potensi Produksi Gas (Lapangan dengan POD dan menunjukkan kemajuan) | 18.351 BCF |
Potensi Produksi Minyak (Lapangan dengan POD disetujui) | 51 juta barel |
Potensi Produksi Gas (Lapangan dengan POD disetujui) | 600 BCF |
Terima kasih telah mengikuti penjelasan aset negara terbengkalai 10 ladang migas siap dikuasai dalam economy, news, indonesia, dunia ini hingga selesai Moga moga artikel ini cukup nambah pengetahuan buat kamu selalu bersyukur dan perhatikan kesehatanmu. bagikan ke teman-temanmu. jangan lewatkan artikel lain yang bermanfaat di bawah ini.
✦ Tanya AI