Bara Memanas: Kesepakatan AS-China Pacu Harga Lebih Tinggi

Beritajitu.net Assalamualaikum semoga harimu penuh berkah. Pada Blog Ini mari kita ulas Economy, News, Indonesia, Dunia yang sedang populer saat ini. Informasi Praktis Mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia Bara Memanas Kesepakatan ASChina Pacu Harga Lebih Tinggi Pastikan Anda mengikuti pembahasan sampai akhir.

Pada 12 Mei 2025, harga batu bara Newcastle mengalami penguatan, menembus level USD 104. Kenaikan ini terjadi di tengah kemajuan dalam negosiasi perdagangan antara Amerika Serikat dan China, yang diyakini analis dapat meredakan tekanan pada perdagangan global dan mendukung permintaan energi.

Wakil Perdana Menteri China, He Lifeng, menyatakan bahwa pembicaraan perdagangan dengan Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, di Swiss telah mencapai kemajuan substantif. Kedua belah pihak sepakat untuk membentuk mekanisme konsultasi untuk masalah ekonomi dan komersial, yang dipandang sebagai langkah maju dalam menyelesaikan perselisihan yang sedang berlangsung.

Bessent juga menggambarkan diskusi tersebut sebagai 'produktif' dan mencatat kemajuan yang signifikan. Ia menekankan bahwa hubungan ekonomi China-AS dibangun atas dasar saling menguntungkan dan menegaskan kesiapan Beijing untuk bekerja sama dengan Washington.

Sementara itu, harga minyak mentah AS sebelumnya ditutup pada level terendah sejak 2021 setelah OPEC+ setuju untuk meningkatkan produksi pada Juni. Namun, pada perdagangan berikutnya, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik sekitar 1,41% menjadi USD 61,57 per barel, dan harga minyak Brent naik sekitar 1,34% ke posisi USD 64,61 per barel.

Kementerian terkait di India melaporkan peningkatan produksi batu bara menjadi 16,81 MT dari 14,54 MT. Peningkatan ini dikaitkan dengan intervensi kebijakan berkelanjutan, pemantauan ketat, dan keterlibatan pemangku kepentingan untuk mempercepat izin operasional dan meningkatkan kapasitas produksi.

Kontribusi lainnya berasal dari dimulainya operasi di blok batu bara yang dikembangkan, termasuk blok Kotre Basantpur Pachmo milik M/s Central Coalfields Limited (CCL) dengan kapasitas puncak terukur 5 MT per tahun, dan blok batu bara Naini milik M/s Singareni Collieries Company Limited (SCCL) dengan kapasitas puncak terukur 10 MT per tahun.

OPEC+, yang dipimpin oleh Arab Saudi, sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 411.000 barel per hari pada Juni, setelah sebelumnya menyetujui peningkatan produksi pada Mei. Peningkatan produksi ini hampir tiga kali lipat dari perkiraan awal Goldman Sachs.

Pelaku pasar juga mencermati rilis data inflasi AS yang akan dirilis, karena kenaikan inflasi yang lebih kuat dari yang diharapkan dapat mendorong Federal Reserve (Fed) untuk menghentikan sementara rencana pemotongan suku bunga, yang dapat membebani harga minyak.

Ekspor batu bara menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi mencapai 70,33 persen dan kenaikan hingga 168,89 persen.