Berikut beberapa pilihan judul yang lebih unik dan memiliki panjang 8 kata: Dirut Sritex Diciduk Kejagung: Ada Apa dengan Iwan? Iwan Lukminto Ditangkap: Kejagung Ungkap Misteri Sritex! Sritex Geger! Dirut Iwan Lukminto Dibekuk Kejagung. Kejagung Amankan Iwan Lukminto,

Beritajitu.net Mudah-mudahan semangatmu tak pernah padam. Di Titik Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Catatan Artikel Tentang Business, News, Indonesia, Dunia Berikut beberapa pilihan judul yang lebih unik dan memiliki panjang 8 kata Dirut Sritex Diciduk Kejagung Ada Apa dengan Iwan Iwan Lukminto Ditangkap Kejagung Ungkap Misteri Sritex Sritex Geger Dirut Iwan Lukminto Dibekuk Kejagung Kejagung Amankan Iwan Lukminto baca sampai selesai.

Kejaksaan Agung (Kejagung) sedang mengusut dugaan korupsi yang melibatkan perusahaan tekstil besar, PT Sri Rejeki Isman (Sritex). Penyelidikan ini dilakukan oleh Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) setelah menerima informasi dari masyarakat mengenai indikasi tindak pidana korupsi.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa kasus ini berkaitan dengan pemberian kredit bank kepada Sritex yang kemudian menyebabkan perusahaan tersebut mengalami kepailitan. Masih penyidikan umum, dalam hal pemberian kredit bank kepada Sritex, ujarnya pada Kamis, 1 Mei 2025, seperti yang dilansir oleh Antara.

Nilai tagihan utang Sritex dari para kreditur mencapai angka fantastis, yaitu Rp29,8 triliun. Meskipun Sritex adalah perusahaan swasta, Kejagung tetap melakukan penyelidikan karena adanya dugaan kerugian negara yang melibatkan bank daerah.

Penyidik Kejagung saat ini fokus mendalami potensi tindak pidana korupsi, apakah terjadi sebelum atau sesudah Sritex dinyatakan pailit. PT Sritex sendiri dinyatakan pailit pada Oktober 2024 dan menghentikan operasionalnya pada 1 Maret 2025.

Pada Rabu, 21 Mei 2025, Jampidsus Febrie Adriansyah mengkonfirmasi penangkapan seorang individu bernama Iwan di Solo terkait kasus ini. Betul (Iwan) malam tadi ditangkap di Solo, ujarnya.

Kejagung belum bersedia mengungkapkan identitas bank daerah yang diduga terlibat dalam kasus ini. Namun, Harli Siregar menegaskan bahwa dana yang ditempatkan oleh negara di bank tersebut menjadi fokus penyelidikan. Nah inilah yang menjadi hal yang harus digali oleh penyidik untuk melihat apakah ada disitu ada peristiwa pidana berbuatan melawan hukum yang terindikasi merugikan keuangan negara atau daerah, jelasnya.

Dalam proses kepailitan, rapat kreditur memutuskan untuk tidak melanjutkan usaha (going concern) dan memilih pemberesan utang. Dampak dari kepailitan ini sangat signifikan, dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat adanya 11.025 pekerja PT Sritex yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) secara bertahap sejak Agustus 2024 hingga Februari 2025.

Kreditur preferen dalam kasus ini termasuk Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukoharjo, Kantor Bea dan Cukai Surakarta dan Semarang, Kantor Ditjen Bea Cukai Wilayah Jawa Tengah-DIY, serta Kantor Pelayanan Pajak Modal Asing IV. Sementara itu, kreditur separatis dan konkuren terdiri dari sejumlah bank dan perusahaan rekanan Sritex.