Doi Mae Salong: Dari Opium ke Teh Oolong Memikat.

Beritajitu.net Selamat beraktivitas semoga penuh keberhasilan., Pada Waktu Ini mari kita bahas keunikan dari Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang sedang populer. Konten Yang Membahas Lifestyle, News, Indonesia, Trends Doi Mae Salong Dari Opium ke Teh Oolong Memikat Tetap fokus dan simak hingga kalimat terakhir.

Doi Mae Salong, sebuah gunung yang terletak di provinsi Chiang Rai, Thailand, menawarkan panorama alam yang memukau. Dengan ketinggian 1.367 meter di atas permukaan laut, puncaknya menjulang dekat kota Santikhiri, sebuah permukiman unik yang dibangun di sepanjang punggung bukit.

Sejarah Doi Mae Salong sangat terkait dengan migrasi sekitar 15.000 tentara Kuomintang (KMT) dari Tiongkok yang menetap di Santikhiri. Meskipun nama resminya telah diubah menjadi Gunung Santikhiri, penduduk setempat lebih memilih untuk tetap menggunakan nama Doi Mae Salong.

Masyarakat di Doi Mae Salong telah beralih dari perdagangan opium ilegal ke pertanian teh Oolong yang berkelanjutan. Sebagian besar penduduk Tionghoa tinggal di desa Santikhiri, yang didominasi oleh keturunan tentara KMT yang diusir dari Burma pada tahun 1961.

Pada tahun 1969, para mantan tentara ini secara resmi diintegrasikan ke dalam militer Thailand dan berperan penting dalam memerangi pemberontak komunis. Sebagai pengakuan atas jasa mereka, pemerintah Thailand memberikan hak tinggal dan kewarganegaraan kepada mereka pada tahun 1982.

Salah satu perkembangan paling menarik di Doi Mae Salong adalah keberhasilan pertanian teh Oolong. Teh ini sangat dihargai di Tiongkok karena manfaat kesehatan dan rasanya yang istimewa. Keunggulan ini telah meningkatkan potensi pariwisata di wilayah tersebut.

Doi Mae Salong adalah rumah bagi beragam etnis, termasuk Tionghoa, Thai Yai, Akha, Lahu, Mien, Lishu, dan Lawa. Keharmonisan antar budaya ini menjadikan Doi Mae Salong destinasi yang unik di Thailand.

Pengunjung Doi Mae Salong memiliki banyak kesempatan untuk menikmati teh Oolong di berbagai kedai teh yang ramai. Selain itu, daerah ini menawarkan alternatif kuliner yang menyegarkan dari masakan tradisional Thailand Utara, seperti mi Yunnan dengan kuah kacang yang lezat.

Di puncak Doi Mae Salong, terdapat Pagoda Prabaromathat Chedi Srinakarindra Satismahasantikiri, sebuah pagoda Lanna yang megah dengan tinggi 30 meter dan lebar 15 meter. Pagoda ini dibangun pada tahun 1996 untuk menghormati Putri Srinagarindra dan menawarkan pemandangan yang menakjubkan, terutama di malam hari.

Selain pagoda, terdapat juga Phra That Srimahapo Mongkol Boonchum, sebuah kuil Thailand-Tiongkok yang dibangun oleh masyarakat Doi Mae Salong bersama Phra Kru Boonchum untuk memperingati 60 tahun pemerintahan Raja Bhumibol Adulyadej dan ulang tahun ke-80, yang diresmikan pada 5 November 2006.

Dengan perpaduan unik budaya Thailand, Tiongkok, dan suku-suku pegunungan, Doi Mae Salong adalah tujuan wisata yang kaya akan sejarah dan keindahan alam. Pengunjung dapat menikmati pemandangan yang menakjubkan, mencicipi teh Oolong yang lezat, dan menjelajahi warisan budaya yang beragam.