Ekonom Soroti Transparansi: Enam Insentif Pemerintah Perlu Terbuka.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5105434/original/027290500_1737535907-20250122_150248_0_.jpg)
Beritajitu.net Assalamualaikum semoga kita selalu bersyukur. Di Jam Ini aku mau membahas keunggulan Economy, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari. Ulasan Artikel Seputar Economy, News, Indonesia, Dunia Ekonom Soroti Transparansi Enam Insentif Pemerintah Perlu Terbuka Marilah telusuri informasinya sampai bagian penutup kata.
Pada tanggal 28 Mei 2025, Ekonom Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menyampaikan pandangannya terkait rencana pemerintah untuk kembali menggulirkan enam program insentif ekonomi pada Triwulan II tahun 2025. Menurutnya, kebijakan fiskal yang diambil pemerintah seharusnya tidak dilakukan secara tergesa-gesa tanpa perencanaan yang matang.
Achmad menekankan pentingnya kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan negara, sesuai dengan amanat Pasal 23 UUD 1945. Ia mengkritik pemberian stimulus ekonomi tanpa kajian komprehensif, menyebutnya sebagai bentuk pengkhianatan terhadap konstitusi.
Sebagai solusi, Achmad memberikan empat rekomendasi strategis yang perlu diperhatikan pemerintah sebelum menjalankan program stimulus:
- Transparansi Biaya: Pemerintah harus segera merilis perincian biaya dari enam program stimulus yang direncanakan, termasuk sumber pendanaannya.
- Evaluasi Program: Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program-program lain seperti MBG (Makmur Berkelanjutan), pembangunan 3 juta rumah, Koperasi Merah Putih, dan medical check-up massal perlu dilakukan untuk menghindari tumpang tindih anggaran dan mengoptimalkan efek sinergi.
- Partisipasi Publik: Pemerintah perlu membuka ruang partisipasi publik dalam menghitung dampak berganda (multiplier effect) dari stimulus, serta merancang proyeksi beban fiskal jangka menengah secara transparan.
- Konsultasi Publik Inklusif: Pemerintah diminta untuk membangun mekanisme konsultasi publik yang inklusif, menyerap suara rakyat, terutama kelompok marginal.
Achmad mengingatkan bahwa kebijakan fiskal bukanlah arena eksperimen dadakan, melainkan membutuhkan ketelitian layaknya ahli bedah. Ia khawatir bahwa tanpa kajian yang matang, stimulus ekonomi hanya akan menjadi panas di atas kertas dan tidak memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Program stimulus ini dirancang untuk memanfaatkan momentum liburan sekolah pada bulan Juni–Juli 2025, dengan tujuan utama menjaga daya beli masyarakat serta meningkatkan konsumsi domestik melalui berbagai stimulus ekonomi.
Achmad menyimpulkan bahwa hanya dengan pendekatan yang hati-hati dan inklusif, stimulus ekonomi dapat mewujudkan pertumbuhan yang berkeadilan, inklusif, dan berkelanjutan sesuai semangat demokrasi, pluralisme, dan kemanusiaan.
Selesai sudah pembahasan ekonom soroti transparansi enam insentif pemerintah perlu terbuka yang saya tuangkan dalam economy, news, indonesia, dunia Saya berharap tulisan ini membuka wawasan baru cari peluang pengembangan diri dan jaga kesehatan kulit. Sebarkan kebaikan dengan membagikan ke orang lain. Sampai jumpa lagi
✦ Tanya AI