Ekonomi RI Tangguh: Bukti Impor Trump Tak Goyahkan!

Beritajitu.net Hai semoga semua sedang dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. Pada Hari Ini mari kita telusuri Economy, News, Indonesia, Dunia yang sedang hangat diperbincangkan. Analisis Artikel Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia Ekonomi RI Tangguh Bukti Impor Trump Tak Goyahkan Ikuti pembahasan ini hingga kalimat terakhir.

Di tengah gejolak ekonomi global yang dipicu oleh kebijakan tarif baru-baru ini, Indonesia menunjukkan ketahanan yang patut diperhitungkan. Pasar valuta asing tampak tenang menghadapi situasi ini, bahkan saat pengumuman kebijakan tersebut bertepatan dengan libur Lebaran di Indonesia.

Kebijakan tarif yang diterapkan oleh AS, dengan tujuan melindungi industri dalam negeri, memicu reaksi dari Tiongkok dan menciptakan ketidakpastian global. Hal ini berdampak pada perlambatan perdagangan dan potensi inflasi akibat kenaikan harga barang impor. Bank Dunia bahkan merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022.

Meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi dan nilai tukar rupiah melemah, pasar obligasi tetap menarik bagi investor. Ini menunjukkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia dinilai cukup kuat di mata investor global. Pada periode 2 hingga 8 April 2025, rupiah hanya melemah 0,8% terhadap dolar AS, menunjukkan stabilitas relatif dibandingkan dengan negara lain seperti Brasil, Meksiko, Euro, dan Yen.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Selasa, 9 April 2025, nilai tukar rupiah relatif terjaga dibandingkan dengan pelemahan yang dialami negara lain seperti Jepang. Hal ini menandakan bahwa Indonesia masih memiliki daya tarik bagi investor, bahkan di tengah gejolak kebijakan proteksionis.

Analis Mirae Asset, Nafan Aji Gusta Utama, mengakui bahwa pasar merespons positif resiliensi perekonomian Indonesia. Cadangan devisa yang tinggi, inflasi yang terkendali, dan prospek pertumbuhan yang stabil menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan investor.

Namun, pemerintah dan pelaku pasar perlu tetap waspada terhadap risiko lanjutan dari tensi dagang global. Koordinasi antara kebijakan fiskal, moneter, dan stabilitas pasar keuangan menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan investor di tengah guncangan eksternal.

Kinerja pasar obligasi pemerintah Indonesia yang mencatat inflow menjadi sorotan. Imbal hasil obligasi naik 9 basis poin, mengindikasikan permintaan yang kuat dari investor, sementara negara lain mengalami penurunan yield akibat lonjakan permintaan yang menandakan flight to safety.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani pernah menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta mengalami penurunan sekitar 5,6 persen akibat wabah Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa tantangan internal juga perlu diatasi untuk menjaga stabilitas ekonomi secara keseluruhan.