Emas Meroket: Harga Tertinggi Hari Ini, Dompet Menjerit!

Beritajitu.net Semoga kamu tetap berbahagia ya, Dalam Tulisan Ini saya akan mengulas tren terbaru mengenai Economy, News, Indonesia, Dunia. Catatan Artikel Tentang Economy, News, Indonesia, Dunia Emas Meroket Harga Tertinggi Hari Ini Dompet Menjerit Temukan info penting dengan membaca sampai akhir.

Jakarta, 8 Agustus 2025 - Harga emas dunia mencatatkan kenaikan signifikan dan mencapai level tertinggi dalam dua minggu terakhir. Sentimen pasar didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tensi geopolitik yang meningkat.

Peter Grant, Wakil Presiden Zaner Metals, menyatakan bahwa ketegangan perdagangan dan geopolitik menjadi faktor utama yang menopang minat investor terhadap emas. Pernyataan ini sejalan dengan data terbaru yang menunjukkan potensi pelemahan pasar tenaga kerja AS, di mana tiga pejabat The Fed telah menyampaikan kekhawatiran mereka.

Pada perdagangan Kamis pagi (7/8/2025), harga emas stabil di kisaran USD 3.380 per ons. Namun, kenaikan yield obligasi AS tenor 10 tahun menjadi penghambat laju kenaikan harga emas. Data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan telah meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed.

Menurut CME Group FedWatch Tool, pasar memperkirakan lebih dari 91% peluang pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan depan. Sentimen ini semakin memperkuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.

Pada hari Jumat (8/8/2025), harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi USD 3.385,07 per ons, setelah sempat mencapai level tertinggi sejak 23 Juli. Sebelumnya, harga emas sempat melemah tipis pada sesi perdagangan Amerika Utara, turun 0,23% ke kisaran USD 3.372 per troy ons.

Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran naik ke titik tertinggi dalam satu bulan terakhir, mengindikasikan adanya pelonggaran di pasar tenaga kerja AS. Selain itu, laporan PMI Jasa ISM AS yang lebih lemah dari ekspektasi pasar juga memberikan sedikit dukungan bagi emas.

Dari sisi fundamental, pasar masih mencermati ketidakpastian kebijakan dagang Presiden Trump terhadap Uni Eropa. Tarif lebih tinggi yang diberlakukan Trump terhadap impor dari sejumlah negara mulai berlaku pada hari Kamis, membuat beberapa mitra dagang seperti Swiss, Brasil, dan India berupaya mencapai kesepakatan yang lebih baik.

Analis Senior Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menjelaskan bahwa tekanan harga emas juga dipengaruhi oleh kabar bahwa Presiden AS Donald Trump berencana menunjuk pengganti Gubernur The Fed Adriana Kugler pada akhir tahun. Selain itu, sektor ketenagakerjaan mencatat kontraksi dan indeks harga naik ke level tertinggi sejak Oktober 2022, mengindikasikan gejala stagflasi.

Bank investasi Citi turut memperkuat sentimen positif terhadap emas dengan menaikkan proyeksi harga tiga bulan ke depan ke USD 3.500 per troy ons. Kenaikan ini didasarkan pada kekhawatiran inflasi akibat kebijakan tarif dan potensi pelemahan dolar AS.

Andy Nugraha sepakat bahwa jika tidak ada tekanan makroekonomi besar, emas memiliki peluang besar untuk menembus level USD 3.400 dalam waktu dekat. Ia menambahkan bahwa selama harga bertahan di atas support USD 3.365, peluang menguji resistance di sekitar USD 3.400 masih terbuka.