Haji Aman: Petugas Sigap, Jemaah Tak Sendiri, Terlindungi!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5231169/original/002991300_1748069118-WhatsApp_Image_2025-05-24_at_10.24.37.jpeg)
Beritajitu.net Dengan nama Allah semoga semua berjalan lancar. Pada Saat Ini mari kita eksplorasi potensi News, Indonesia yang menarik. Informasi Praktis Mengenai News, Indonesia Haji Aman Petugas Sigap Jemaah Tak Sendiri Terlindungi Ikuti terus ulasannya hingga paragraf terakhir.
Table of Contents
Pemerintah Indonesia, bersama Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, terus memantau pergerakan jemaah haji untuk memastikan kelancaran ibadah. Pada 24 Mei 2025, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Hilman Latief, menekankan pentingnya pengawasan petugas haji terhadap perpindahan jemaah.
Hilman Latief meminta agar jemaah haji Indonesia tidak berpindah tempat secara mandiri tanpa pendampingan petugas. Hal ini disampaikan di Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah. Ia menekankan bahwa petugas haji harus mendampingi jemaah dalam setiap penempatan.
Penataan ulang dan rekomposisi jemaah di setiap hotel sedang diupayakan, termasuk penggabungan jemaah dengan pasangan atau pendamping. Data yang akurat sangat penting untuk memastikan pelayanan optimal, terutama saat puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna).
“Saya minta kepada seluruh petugas untuk tidak membiarkan jemaah berpindah sendirian tanpa didampingi karena ini menjadi berita yang tidak baik,” tegas Hilman. Ia juga menyoroti unggahan viral di media sosial yang menampilkan jemaah berpindah hotel sendiri, yang juga menjadi perhatian Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Dengan penambahan kuota petugas, diharapkan tidak ada jemaah yang tertinggal. Pemerintah berupaya memastikan data yang disampaikan kepada pihak syarikah tidak berubah 17 jam sebelum penerbangan. Perubahan data sebelumnya menyebabkan dinamika pelayanan di lapangan.
Jemaah yang sudah berpindah secara mandiri diminta segera melapor ke petugas haji atau ketua kloter. Perpindahan mandiri dapat berdampak pada perubahan data di e-Hajj dan menyulitkan pendistribusian kartu nusuk.
Fokus utama saat ini adalah menyiapkan data fix jemaah untuk pemetaan lokasi di Arafah. Pemerintah akan menata ulang dan mengecek kembali layanan syarikah, serta membahasnya dengan perusahaan layanan.
Keputusan menggandeng delapan syarikah tahun ini bertujuan memberikan kepastian dan layanan yang lebih baik. Petugas haji diminta menjaga semangat, bekerja keras, dan menyelesaikan setiap masalah.
Kabid Pelindungan Jamaah (Linjam) Harun Alrasyid meminta PPIH Daerah Kerja (Daker) Bandara dan Daker Makkah untuk memahami medan di Arafah, tempat jemaah akan menginap pada 9 Dzulhijjah. Petugas diharapkan memberikan pelayanan di tenda Arafah, termasuk penempatan, akomodasi, katering, dan memperhatikan situasi yang mendukung kelancaran wukuf.
Hilman Latief juga menyinggung masalah visa yang belum keluar di awal pelayanan haji, yang memerlukan rekomposisi. Namun, ia optimis masalah tersebut dapat diselesaikan.
Berikut adalah tabel yang menggambarkan pembagian tugas petugas haji:
Tugas | Deskripsi |
---|---|
Pendampingan Jemaah | Memastikan jemaah tidak berpindah tempat tanpa pengawasan. |
Pendataan | Memastikan data jemaah akurat dan terbarui di e-Hajj. |
Pelayanan di Arafah | Menyediakan akomodasi, katering, dan dukungan selama wukuf. |
Pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.
Selesai sudah pembahasan haji aman petugas sigap jemaah tak sendiri terlindungi yang saya tuangkan dalam news, indonesia Siapa tau ini jadi manfaat untuk kalian kembangkan ide positif dan jaga keseimbangan hidup. bagikan kepada teman-temanmu. cek artikel lainnya di bawah ini.
✦ Tanya AI