Hidrogen: Energi Masa Depan, Murah, Hijau, dan Menjanjikan!

Beritajitu.net Semoga kebahagiaan menyertai setiap langkahmu. Hari Ini mari kita bahas tren Economy, News, Indonesia, Dunia yang sedang diminati. Artikel Ini Mengeksplorasi Economy, News, Indonesia, Dunia Hidrogen Energi Masa Depan Murah Hijau dan Menjanjikan Baca sampai selesai agar pemahaman Anda maksimal.

1.1. Jakarta, [Tanggal Hari Ini]

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] - PT PLN (Persero) terus berinovasi dalam pengembangan sistem penyimpanan energi berbasis hidrogen, sebagai bagian dari upaya transisi energi nasional. Inisiatif ini memanfaatkan kelebihan pasokan hidrogen yang dihasilkan dari proses pendinginan pembangkit listrik yang sudah ada.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa hidrogen memiliki peran penting sebagai energy storage, selain baterai. PLN telah lama memproduksi hidrogen untuk keperluan internal, dan kini berupaya mengoptimalkan kelebihan produksi tersebut.

“Dalam transisi energi ini membutuhkan energy storage, nah energy storage ini bisa dalam baterai energy system bisa juga dalam bentuk hidrogen,” ujar Darmawan pada Opening Ceremony Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025, di JCC, Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Proses produksi hidrogen ini relatif sederhana, yaitu melalui elektrolisis air. Anoda menghasilkan oksigen, sementara katoda menghasilkan hidrogen. Hidrogen yang dihasilkan kemudian disimpan dan dapat digunakan kembali untuk menghasilkan listrik melalui fuel cells atau generator hidrogen.

PLN mencatat ada sekitar 28 lokasi pembangkit yang memiliki kelebihan pasokan hidrogen. Dengan produksi sekitar 200 ton dan pemakaian 75 ton, terdapat sekitar 128 ton hidrogen yang belum dimanfaatkan secara optimal setiap tahunnya.

Keunggulan utama dari pemanfaatan kelebihan pasokan hidrogen ini adalah biaya produksi yang sangat rendah, karena tidak memerlukan investasi tambahan untuk pembangkit atau sistem elektrolisis baru. Hal ini menjadikan hidrogen sebagai alternatif energi yang ekonomis.

Sebagai contoh, biaya penggunaan hidrogen dari PLN untuk kendaraan hanya sekitar Rp550 per kilometer, jauh lebih murah dibandingkan bensin (Rp1.300/km) dan setara dengan biaya SPKLU. Namun, jika hidrogen diproduksi dari pembangkit EBT baru, biayanya bisa mendekati bensin.

PLN telah meresmikan pilot project Hydrogen Refueling Station (HRS) atau SPBU Hidrogen Hijau milik PLN Indonesia Power pada Rabu (21/2/2024). Langkah ini menunjukkan komitmen PLN dalam mengembangkan ekosistem hidrogen di Indonesia.

Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian ESDM melalui Eniya Listiani Dewi, terus dilakukan untuk menyusun peta jalan pengembangan hidrogen di Indonesia, khususnya dalam sektor energi.

Dengan memanfaatkan kelebihan pasokan hidrogen, PLN tidak hanya mendukung diversifikasi energi, tetapi juga berkontribusi pada target pengurangan emisi karbon nasional.