Impor Minyak AS: Untungkah? Konsekuensi Mengintai di Depan.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1877217/original/052484100_1518063867-20180208-Kilang-Minyak-JT2.jpg)
Beritajitu.net Selamat datang di blog saya yang penuh informasi terkini. Pada Edisi Ini saya akan membahas manfaat Business, News, Indonesia, Dunia yang tidak boleh dilewatkan. Artikel Ini Membahas Business, News, Indonesia, Dunia Impor Minyak AS Untungkah Konsekuensi Mengintai di Depan simak terus penjelasannya hingga tuntas.
- 1.1. Intinya:
Table of Contents
Pada 13 Mei 2025, pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi, menanggapi rencana pemerintah untuk mengalihkan impor minyak mentah dan BBM dari Singapura ke Amerika Serikat (AS). Menurutnya, kebijakan ini, yang diumumkan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, berpotensi menimbulkan masalah baru bagi Indonesia, meskipun bertujuan mengatasi defisit neraca perdagangan dengan AS.
Fahmy menekankan bahwa pemerintah harus memastikan spesifikasi minyak mentah dari AS sesuai dengan kilang Pertamina. Ia juga mempertanyakan kemampuan AS untuk menyediakan Pertalite yang memerlukan blending, karena produk tersebut tidak dijual di AS. Harga impor dari AS juga harus kompetitif dibandingkan dengan harga dari Singapura, mengingat biaya logistik yang lebih tinggi.
Lebih lanjut, Fahmy mewanti-wanti potensi penghalangan dari mafia migas yang selama ini diuntungkan dari impor BBM dari Singapura. Ia menekankan pentingnya memberantas praktik mafia migas agar pengalihan impor dapat berjalan lancar. Kebijakan Pemerintah seharusnya mengatasi masalah tanpa menimbulkan masalah baru, tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Bahlil menyatakan bahwa impor BBM dari AS bisa lebih murah dibandingkan dari Singapura. Ia juga menyinggung adanya unsur geopolitik dan geoekonomi dalam keputusan pengalihan impor ini. Indonesia mengusulkan peningkatan impor energi dari AS hingga USD 10 miliar, termasuk minyak mentah, BBM, dan LPG.
PT Pertamina Patra Niaga sendiri terus melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi. Selain itu, Pertamina juga melakukan uji coba pembelian BBM subsidi (Pertalite dan Solar) secara terbatas melalui sistem MyPertamina.
Intinya: Pengalihan impor minyak dari Singapura ke AS memiliki potensi manfaat dan risiko. Pemerintah perlu memastikan kesesuaian spesifikasi minyak, harga yang kompetitif, dan memberantas mafia migas agar kebijakan ini efektif dan tidak menimbulkan masalah baru.
Sekian penjelasan tentang impor minyak as untungkah konsekuensi mengintai di depan yang saya sampaikan melalui business, news, indonesia, dunia Mudah-mudahan artikel ini membantu memperluas wawasan Anda selalu berinovasi dalam bisnis dan jaga kesehatan pencernaan. Mari kita sebar kebaikan dengan berbagi ini. cek artikel menarik lainnya di bawah ini. Terima kasih.
✦ Tanya AI