Jeju Darurat Etika: Ribuan Turis Nakal Bikin Geram!

Beritajitu.net Assalamualaikum semoga hari ini menyenangkan. Pada Saat Ini aku mau menjelaskan apa itu Travel, Indonesia, Trens, Dunia secara mendalam. Artikel Yang Berisi Travel, Indonesia, Trens, Dunia Jeju Darurat Etika Ribuan Turis Nakal Bikin Geram Yuk

Pulau Jeju, Korea Selatan, mengalami kebangkitan pariwisata pasca-pandemi, menarik lebih dari tujuh juta pengunjung sejak awal tahun 2025. Data dari Asosiasi Pariwisata Jeju menunjukkan 5,86 juta wisatawan domestik berkunjung, namun terjadi penurunan 9,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya karena preferensi liburan ke luar negeri. Sebaliknya, kunjungan wisatawan asing melonjak 14,2 persen, melampaui 1,16 juta orang.

Peningkatan signifikan turis asing ini didorong oleh dibukanya kembali penerbangan langsung dari Tiongkok. Pada Juli 2025, jumlah turis asing meningkat lebih dari 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kebangkitan ini membawa tantangan baru bagi pemerintah daerah.

Seiring meningkatnya jumlah wisatawan, terjadi pula peningkatan pelanggaran ringan yang dilakukan oleh pengunjung. Menurut data Kepolisian Provinsi Jeju, antara Maret hingga Juni 2025 tercatat lebih dari 4.800 kasus pelanggaran ringan. Pelanggaran ini termasuk menyeberang jalan sembarangan, membuang sampah sembarangan, merokok di area terlarang, mabuk, dan buang air kecil di ruang publik.

Untuk mengatasi masalah ini, Kepolisian Provinsi Jeju meluncurkan inisiatif berupa selebaran pemberitahuan etika berwisata dalam berbagai bahasa. Dokumen ini berisi peringatan tentang aturan yang wajib dipatuhi wisatawan. Petugas patroli membawa pemberitahuan ini dan menyerahkannya langsung ketika menemukan pelanggaran kecil. Tujuannya adalah memberikan teguran edukatif tanpa menjatuhkan sanksi langsung.

Seorang pejabat kepolisian menyatakan, Pelanggaran serius ditangani segera, tetapi untuk pelanggaran ringan biasanya kami memberikan pemberitahuan. Dengan pendekatan ini, aparat berharap dapat mencegah konflik antara wisatawan dan petugas, serta membantu turis asing memahami aturan lokal yang mungkin berbeda dengan kebiasaan di negara asal mereka.

Insiden-insiden yang melibatkan wisatawan telah menimbulkan keluhan dari masyarakat lokal. Contohnya, seorang anak laki-laki buang air kecil di dekat halte bus Pantai Hamdeok, sementara orang dewasa di sekitarnya tidak berbuat apa-apa. Kejadian ini memicu perdebatan di media dan menjadi simbol meningkatnya ketidaktertiban wisatawan.

Enam siswa dari SD Pyoseon bahkan mengajukan saran di situs resmi Pemerintah Provinsi Jeju agar dibuatkan saluran khusus untuk melaporkan perilaku tidak pantas turis. Usulan ini menunjukkan bahwa persoalan perilaku wisatawan sudah menjadi perhatian serius masyarakat setempat.

Pemerintah daerah kini berusaha menyeimbangkan citra ramah wisatawan dengan kebutuhan menjaga ketertiban di ruang publik. Mereka dituntut untuk menciptakan mekanisme pengawasan yang lebih jelas agar masalah serupa tidak terus berulang seiring meningkatnya jumlah kunjungan. Pemerintah Pulau Jeju, seperti halnya Bali, menghadapi tantangan serupa dalam mengelola dampak peningkatan kunjungan wisatawan.

Kesimpulan: Kebangkitan pariwisata di Jeju membawa berkah ekonomi, namun juga menimbulkan tantangan terkait ketertiban dan perilaku wisatawan. Pemerintah daerah berupaya mencari solusi yang berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan antara keramahan dan penegakan aturan.

Terima kasih telah menyimak jeju darurat etika ribuan turis nakal bikin geram dalam travel, indonesia, trens, dunia ini sampai akhir Terima kasih atas kepercayaan Anda pada artikel ini selalu berpikir kreatif dan jaga pola tidur. Silakan bagikan kepada teman-temanmu. Terima kasih