Kadin: Peluang Investasi Belanda, Tanggul Raksasa Jawa Menanti!

Beritajitu.net Semoga kebahagiaan menghampirimu setiap saat. Dalam Waktu Ini aku ingin mengupas sisi unik dari Business, News, Indonesia, Dunia. Informasi Mendalam Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Kadin Peluang Investasi Belanda Tanggul Raksasa Jawa Menanti baca sampai selesai.

Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, menjadikan pembangunan tanggul laut raksasa sebagai salah satu proyek strategis nasional. Proyek ambisius ini kembali menjadi sorotan utama seiring dengan meningkatnya risiko banjir rob dan dampak perubahan iklim ekstrem yang mengancam wilayah pesisir utara Jawa.

Dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di JICC Jakarta, Presiden Prabowo memperkirakan bahwa proyek monumental ini akan memakan waktu hingga 20 tahun untuk diselesaikan. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menyatakan bahwa Rapimnas Kadin 2024 akan berfokus pada penyusunan rekomendasi terbaik untuk mendukung Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Anindya Bakrie secara aktif mempromosikan peluang investasi dalam proyek tanggul laut raksasa ini kepada pengusaha Belanda. Dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Luar Negeri Belanda, Michiel Sweers, Anindya menekankan pentingnya dukungan dan keahlian Belanda, yang memiliki pengalaman selama lima abad dalam pengelolaan air dan pembangunan tanggul.

Proyek tanggul laut raksasa ini diperkirakan akan membentang sepanjang 500 kilometer dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur, dengan estimasi biaya mencapai 80 miliar dolar AS atau setara dengan Rp1.297 triliun. Tanggul ini diharapkan dapat mencegah banjir rob yang sering melanda pesisir Jakarta dan wilayah sekitarnya.

Pemerintah Indonesia berencana membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa untuk mempercepat realisasi proyek ini. Belanda dianggap sebagai mitra ideal karena pengalaman panjangnya dalam menangani tantangan serupa. Kadin melihat proyek ini sebagai peluang besar bagi kemitraan sektor swasta, terutama dalam skema pembiayaan infrastruktur air.

Anindya Bakrie optimis bahwa dengan dukungan Belanda, proyek ini dapat menjadi tonggak baru dalam pengembangan ekonomi dan perlindungan lingkungan di Indonesia. Ia juga menyebutkan bahwa kerja sama yang sudah dibahas secara government-to-government (G2G) dapat diperluas ke sektor swasta, membuka peluang investasi yang lebih luas.

Pada Senin, 10 Juni 2025, Anindya menyatakan, Ini adalah undangan untuk menciptakan koridor pertumbuhan Indonesia berikutnya, menegaskan bahwa proyek ini bukan hanya sekadar pertahanan terhadap banjir dan penurunan tanah, tetapi juga katalisator bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.