Kemenparekraf Buru Talenta Kreatif 2025: Karya IP Mendunia!

Beritajitu.net Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Pada Kesempatan Ini aku ingin berbagi pengetahuan mengenai Lifestyle, News, Indonesia, Trends yang menarik. Artikel Dengan Fokus Pada Lifestyle, News, Indonesia, Trends Kemenparekraf Buru Talenta Kreatif 2025 Karya IP Mendunia Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.

1.1. Tabel Peserta FGD Hak Cipta Musik dan Lagu (22 April 2025)

Pada tanggal 22 April 2025, sebuah Focus Group Discussion (FGD) penting diadakan di Guest House BPSDM Kementerian Hukum, Gandul, Depok, Jawa Barat. FGD ini membahas masukan pemerintah terkait Rancangan Undang-Undang tentang Hak Cipta di bidang musik dan lagu. Isu royalti karya musik menjadi salah satu fokus utama dalam diskusi tersebut.

Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) aktif mencari solusi untuk masalah royalti yang kerap menimbulkan perselisihan. Salah satu solusi yang diusulkan adalah digitalisasi sistem pembayaran royalti dan penerapan pembayaran di muka berdasarkan daftar lagu (songlist). Skema ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan kepastian pembayaran kepada komposer dan pemegang hak cipta.

Selain itu, Kemenekraf juga menggelar Ekraf Hunt 2025, sebuah wadah promosi karya Intellectual Property (IP) Indonesia yang berbasis pada kreativitas budaya. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan kekayaan IP Indonesia kepada dunia dan mempromosikannya agar dapat dikembangkan dan dikomersialisasikan.

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menyatakan bahwa Ekraf Hunt merupakan implementasi Asta Ekraf, sebuah program untuk mengkurasi IP dari karya-karya anak bangsa. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, menambahkan bahwa Ekraf Hunt memiliki semangat untuk mengangkat talenta kreatif Indonesia, yang saat ini memiliki 26 juta pekerja kreatif.

Acara Ekraf Hunt yang bertajuk “Celebration of Creativity in Indonesia” diadakan di Graha Ali Sadikin, Balai Kota Jakarta, pada Minggu, 4 Mei 2025. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Utusan Khusus Presiden bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, dan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan.

Kemenekraf mendorong penerapan skema blanket license berbasis digital dalam sistem pembayaran royalti. Skema ini berbeda dengan aturan yang berlaku saat ini, di mana royalti konser ditetapkan sebesar dua persen dari nilai produksi atau penjualan tiket. Skema yang baru dinilai lebih relevan karena royalti dibayarkan di muka, sehingga mengurangi risiko keterlambatan atau penghindaran pembayaran.

Dalam konteks pelaksanaan Ekraf Hunt, Kemenekraf berperan sebagai hub yang mendata dan memetakan potensi IP Indonesia. Karya-karya yang dihasilkan dalam Ekraf Hunt akan ditampilkan di website Kementerian Ekonomi Kreatif.

Kemenekraf juga membantu Kementerian Hukum dalam menyusun policy brief pada Undang-Undang Hak Cipta (UUHC) 2024 berdasarkan kajian kualitatif yang dilakukan sepanjang 2024. Kajian ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk komposer, asosiasi profesi, dan lembaga kolektif.

Diharapkan dengan adanya upaya-upaya ini, masalah royalti karya musik di Indonesia dapat segera menemukan titik terang dan para musisi serta pencipta lagu dapat kembali bersatu.

Tabel Peserta FGD Hak Cipta Musik dan Lagu (22 April 2025)

No.	Instansi/Organisasi	Perwakilan
1	Vibrasi Suara Indonesia (VISI)	[Nama Perwakilan]
2	Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI)	[Nama Perwakilan]
3	Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN)	[Nama Perwakilan]