KPAI: Setop! Anak Nakal Jangan Dikirim ke Barak Militer.
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4416534/original/087574200_1683273905-00976f0e-5fcd-4ad5-9bc8-0557954ac4d7.jpg)
Beritajitu.net Semoga kebahagiaan menghampirimu setiap saat. Di Momen Ini mari kita telusuri News, Indonesia yang sedang hangat diperbincangkan. Artikel Yang Mengulas News, Indonesia KPAI Setop Anak Nakal Jangan Dikirim ke Barak Militer Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.
- 1.1. Inti dari permasalahan ini adalah:
Table of Contents
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mengevaluasi program pendidikan karakter di barak militer yang diperuntukkan bagi anak-anak dengan perilaku khusus. Desakan ini muncul berdasarkan hasil pengawasan KPAI terhadap program tersebut.
Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, menyatakan bahwa pengawasan yang dilakukan merekomendasikan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan di barak militer. Lebih lanjut, KPAI meminta agar program pengiriman siswa ke barak militer dihentikan sementara hingga evaluasi menyeluruh dilakukan, terutama terkait regulasi yang mendasarinya. Pernyataan ini disampaikan pada hari Senin, 26 Mei 2025, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menanggapi permintaan KPAI tersebut dengan menjelaskan bahwa program ini digagas atas dasar kemanusiaan dan tanggung jawab. Ia mengakui kompleksitas permasalahan anak-anak di Jawa Barat, di mana banyak orang tua tidak lagi mampu menangani anak-anak mereka. Program barak militer, menurutnya, adalah solusi darurat yang diambil untuk memberikan jalan keluar bagi anak-anak yang bermasalah.
Dedi Mulyadi juga menyampaikan bahwa masih banyak anak-anak dengan perilaku khusus yang belum tertangani oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota di Jawa Barat. Ia berharap KPAI dapat membantu menangani anak-anak tersebut agar tugasnya menjadi lebih ringan. Pernyataan ini disampaikan melalui akun Instagram pribadinya pada hari Sabtu, 17 Mei 2025.
KPAI menyoroti potensi pelanggaran hak anak dalam program ini, terutama terkait pelabelan dan diskriminasi. Selain itu, KPAI menekankan pentingnya evaluasi terhadap pelatih siswa di barak militer, mengingat melatih anak-anak membutuhkan pendekatan yang berbeda dengan melatih militer. Perspektif perlindungan anak harus menjadi prioritas utama.
Temuan KPAI juga menunjukkan bahwa peserta program barak militer tidak ditentukan berdasarkan asesmen psikologi profesional. KPAI meminta Pemprov Jawa Barat untuk terus memantau perkembangan anak-anak yang telah menyelesaikan pendidikan di barak militer. KPAI berharap program ini dapat membantu anak-anak menjadi lebih patuh dan tidak bolos sekolah.
Inti dari permasalahan ini adalah:
- KPAI meminta evaluasi program barak militer.
- Program berpotensi melanggar hak anak.
- Perlu evaluasi pelatih dan metode pelatihan.
Evaluasi menyeluruh terhadap program ini sangat penting untuk memastikan perlindungan hak-hak anak dan efektivitas program dalam jangka panjang.
Sekian rangkuman lengkap tentang kpai setop anak nakal jangan dikirim ke barak militer yang saya sampaikan melalui news, indonesia Jangan lupa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat Jaga semangat dan kesehatan selalu. Silakan bagikan kepada teman-temanmu. semoga Anda menemukan artikel lainnya yang menarik. Sampai jumpa.
✦ Tanya AI