Ledakan Migas Baru: Asa Energi Nasional Terangi Negeri

Beritajitu.net Bismillahirrahmanirrahim salam sejahtera untuk kalian semua. Di Jam Ini mari kita bahas keunikan dari Business, News, Indonesia, Dunia yang sedang populer. Review Artikel Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia Ledakan Migas Baru Asa Energi Nasional Terangi Negeri Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

Jakarta, 30 Juli 2025 - Pemerintah Indonesia terus berupaya memperkuat ketahanan energi nasional dengan fokus pada peningkatan contingent resource, yaitu sumber daya minyak dan gas (migas) yang secara teknis dapat diproduksi tetapi belum ekonomis.

Menurut Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, peningkatan contingent resource akan memperbesar peluang untuk menjadi cadangan yang siap diproduksi di masa depan. Capaian ini menunjukkan potensi migas Indonesia masih sangat menjanjikan.

SKK Migas mencatat, hingga Juni 2025, contingent resource yang diperoleh mencapai 919 MMBOE (juta barel setara minyak), atau 151,9% dari target pemerintah sebesar 650 MMBOE. Bahkan, hingga akhir Desember 2025, capaian ini diproyeksikan mencapai 1.143 MMBOE, atau 189% dari target tahunan.

Pemerintah memberikan dukungan melalui insentif fiskal dan non-fiskal agar lapangan-lapangan yang sebelumnya dianggap tidak ekonomis kini dapat dikembangkan. Sejak 2024, contingent resource menjadi salah satu indikator kinerja utama (KPI) industri hulu migas, melengkapi indikator reserve replacement ratio (RRR).

Jika suatu contingent resource masuk dalam tahap plan of development (POD), proyek tersebut telah mencapai kepastian komersialisasi dan akan dihitung sebagai cadangan resmi dalam RRR. SKK Migas mendorong konversi undeveloped discovery menjadi penetapan status eksplorasi (PSE) untuk mempercepat peningkatan status sumber daya.

Dari 279 struktur migas yang belum dikembangkan, 83 struktur telah memiliki PSE, dengan potensi 216 juta barel minyak dan 3,8 triliun kaki kubik (TCF) gas. Sementara itu, 196 struktur lainnya yang belum memiliki PSE diperkirakan memiliki potensi 1.125 juta barel minyak dan 8,3 TCF gas.

Rikky mengingatkan pentingnya memaksimalkan seluruh potensi migas nasional untuk menjawab lonjakan kebutuhan energi di masa depan. Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), pada tahun 2050, kebutuhan minyak diperkirakan meningkat 139% dan gas melonjak 298% dibandingkan saat ini.

Namun, tidak semua potensi tersebut mudah dikembangkan. Beberapa berada di lapangan marginal atau daerah terpencil yang belum memiliki infrastruktur memadai. Kita butuh sinergi semua pihak untuk mewujudkan ketahanan energi yang telah dicanangkan dalam program ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto, pungkasnya.