Muhadjir Effendy Nakhoda BSI: Profil Singkat Sang Komisaris Utama

Beritajitu.net Selamat beraktivitas dan semoga sukses selalu. Sekarang aku mau membahas keunggulan Business, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari. Informasi Mendalam Seputar Business, News, Indonesia, Dunia Muhadjir Effendy Nakhoda BSI Profil Singkat Sang Komisaris Utama Pastikan Anda menyimak hingga bagian penutup.

Pada tanggal 16 Mei 2025, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang menghasilkan beberapa keputusan penting, termasuk perubahan dalam susunan pengurus komisaris dan direksi.

Salah satu keputusan krusial adalah pengangkatan Muhadjir Effendy sebagai Komisaris Utama BSI. Pengangkatan ini dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi BSI sebagai bank syariah terkemuka di Indonesia.

Muhadjir Effendy, lahir di Madiun pada 29 Juli 1956, bukan nama baru di dunia pemerintahan dan pendidikan. Beliau adalah tokoh yang memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, dengan gelar S1 dari Universitas Negeri Malang, S2 dari Universitas Gadjah Mada (MAP), dan S3 dari Universitas Airlangga, Surabaya.

Sebelumnya, Muhadjir Effendy menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (2016-2019) dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (2019-2024). Beliau juga dikenal sebagai mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama tiga periode (2000-2016) dan Guru Besar Sosiologi di Universitas Negeri Malang.

Selain pengalaman di bidang pendidikan dan pemerintahan, Muhadjir Effendy juga aktif dalam berbagai organisasi, termasuk Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan Kebudayaan. Disertasinya tentang profesionalisme militer di TNI-AD menjadikannya seorang pengamat militer yang dihormati.

Dengan pengalaman dan latar belakang yang luas, Muhadjir Effendy diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan BSI. Beliau menggantikan Muliaman Dharmansyah Hadad sebagai Komisaris Utama, sebuah posisi yang juga merangkap sebagai Komisaris Independen.

Sebagai informasi tambahan, Muhadjir Effendy pernah mengikuti short course di Regional Security and Defence Policy, National Defence University, Washington D.C., USA (1993) dan Management for Higher Education, Victoria University, British Columbia, Canada (1991).

Menjelang akhir tahun 2024, Muhadjir Effendy, saat masih menjabat sebagai Menko PMK, menyatakan optimisme bahwa angka kemiskinan di Indonesia dapat ditekan hingga mencapai delapan persen.