OJK: Ancaman Tarif Impor Trump, Risiko Ekonomi Mengintai!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1043411/original/005540900_1446622303-20151104-OJK-AY-4.jpg)
Beritajitu.net Selamat berjumpa kembali di blog ini. Di Tulisan Ini saya akan mengulas berbagai hal menarik tentang Economy, News, Indonesia, Dunia. Konten Yang Berjudul Economy, News, Indonesia, Dunia OJK Ancaman Tarif Impor Trump Risiko Ekonomi Mengintai Ikuti pembahasan ini hingga kalimat terakhir.
Table of Contents
Jakarta, 20 April 2025 - Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan OJK, menyoroti potensi dampak kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump, terhadap industri dalam negeri yang berorientasi ekspor ke Amerika Serikat. Kebijakan ini dikhawatirkan dapat menekan kinerja sektor-sektor utama seperti tekstil, karet, peralatan listrik, makanan, dan perikanan.
Menurut Agusman, kenaikan tarif impor dapat mengurangi daya saing produk Indonesia dan menurunkan permintaan dari pasar AS. Untuk mengantisipasi risiko ini, OJK menekankan pentingnya mitigasi risiko yang efektif, diversifikasi portofolio pembiayaan, dan penguatan likuiditas bagi pelaku industri keuangan.
Secara umum, sektor jasa keuangan non-bank menunjukkan kinerja yang solid pada Februari 2025. Pertumbuhan pembiayaan tercatat positif, dengan profil risiko yang terjaga. Piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) mencapai Rp507,02 triliun, tumbuh 5,92% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ini didorong oleh pembiayaan investasi yang meningkat signifikan sebesar 12,98% yoy.
Namun, terdapat beberapa catatan penting. Pembiayaan modal ventura masih mengalami kontraksi. Selain itu, tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TWP90) pada industri fintech peer-to-peer (P2P) lending mengalami kenaikan menjadi 2,78%.
Skema Buy Now Pay Later (BNPL) oleh Perusahaan Pembiayaan mencatat pertumbuhan mencolok sebesar 59,1% yoy, mencapai Rp8,2 triliun. Sementara itu, outstanding pembiayaan fintech P2P lending tumbuh 31,06% yoy, mencapai Rp80,07 triliun.
OJK juga mencatat perkembangan pengawasan terhadap koperasi di sektor jasa keuangan. Total aset 21 koperasi open loop yang diawasi OJK mencapai Rp337,30 miliar, dengan pembiayaan yang disalurkan sebesar Rp213,26 miliar.
Meskipun terdapat dinamika dalam beberapa segmen, secara keseluruhan sektor jasa keuangan non-bank menunjukkan ketahanan dan perkembangan positif di awal tahun 2025. Gearing ratio PP juga berada di angka sehat, yaitu 2,20 kali, jauh di bawah batas maksimum yang ditetapkan sebesar 10 kali.
Berikut adalah rangkuman kinerja sektor jasa keuangan non-bank pada Februari 2025:
Sektor | Pertumbuhan (yoy) | Catatan |
---|---|---|
Pembiayaan PP | 5,92% | Piutang pembiayaan Rp507,02 triliun |
Pembiayaan Investasi | 12,98% | Mendorong pertumbuhan pembiayaan PP |
BNPL | 59,1% | Mencapai Rp8,2 triliun |
Fintech P2P Lending | 31,06% | Outstanding pembiayaan Rp80,07 triliun |
Itulah ulasan tuntas seputar ojk ancaman tarif impor trump risiko ekonomi mengintai yang saya sampaikan dalam economy, news, indonesia, dunia Terima kasih atas antusiasme Anda dalam membaca terus belajar hal baru dan jaga imunitas. Jangan ragu untuk membagikan ini ke sahabat-sahabatmu. lihat artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI