Rupiah Terkapar: Dolar AS Perkasa, Ekonomi Terancam?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/755300/original/053556900_1414072828-z6.jpg)
Beritajitu.net Dengan izin Allah semoga kita selalu diberkati. Pada Kesempatan Ini aku mau menjelaskan Economy, News, Indonesia, Dunia yang banyak dicari orang. Ringkasan Informasi Seputar Economy, News, Indonesia, Dunia Rupiah Terkapar Dolar AS Perkasa Ekonomi Terancam Jangan lewatkan informasi penting
- 1.1. Jakarta, 7 April 2025
Table of Contents
Jakarta, 7 April 2025 - Nilai tukar Rupiah mengalami tekanan pada awal pekan ini. Pada pembukaan perdagangan Senin, Rupiah terpantau melemah signifikan sebesar 251 poin atau setara dengan 1,51%, berada di level Rp 16.904 per Dolar AS, dibandingkan dengan posisi sebelumnya di Rp 16.653.
Menurut Ariston Tjendra, Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, pelemahan ini dipicu oleh respons negatif global terhadap kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat. Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, mendorong mereka untuk mencari aset yang lebih aman.
Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS), menambahkan bahwa sentimen negatif juga berasal dari eskalasi konflik geopolitik di berbagai belahan dunia, termasuk peningkatan serangan di Timur Tengah dan Ukraina. Kondisi ini semakin memperburuk sentimen pasar terhadap aset berisiko di negara berkembang.
Investor cenderung menghindari risiko di tengah ketidakpastian global, ujar Bhima. Mereka mencari perlindungan di aset-aset yang dianggap lebih stabil.
Selain faktor eksternal, data tenaga kerja nonfarm payrolls AS yang lebih baik dari perkiraan juga turut membebani Rupiah. Data ini mengindikasikan bahwa ekonomi AS masih cukup kuat, sehingga mengurangi daya tarik aset-aset di negara berkembang.
Pelemahan Rupiah berpotensi memicu imported inflation, yaitu kenaikan harga barang-barang impor. Hal ini dapat menekan daya beli masyarakat, terutama untuk kebutuhan pokok dan sekunder. Selain itu, pasar saham juga berpotensi mengalami capital outflow yang lebih besar pasca libur Lebaran.
Berikut adalah rangkuman faktor-faktor yang mempengaruhi pelemahan Rupiah:
Faktor | Dampak |
---|---|
Kebijakan Tarif AS | Sentimen negatif global, investor mencari aset aman |
Konflik Geopolitik | Ketidakpastian pasar, penghindaran risiko |
Data Ekonomi AS | Penguatan Dolar AS, pengurangan daya tarik aset negara berkembang |
Bank Indonesia (BI) menyatakan akan terus memantau perkembangan pasar dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamental ekonomi.
Begitulah rupiah terkapar dolar as perkasa ekonomi terancam yang telah saya ulas secara komprehensif dalam economy, news, indonesia, dunia Saya berharap tulisan ini membuka wawasan baru selalu berpikir solusi dan rawat kesehatan mental. Ayo sebar kebaikan dengan membagikan ini kepada orang lain. jangan lupa cek artikel lain di bawah ini.
✦ Tanya AI