Tarif AS Turun: Peluang Emas Pengusaha RI Bersinar!

Beritajitu.net Hai semoga harimu menyenangkan. Pada Saat Ini mari kita eksplorasi lebih dalam tentang Business, News, Indonesia, Dunia. Ringkasan Artikel Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia Tarif AS Turun Peluang Emas Pengusaha RI Bersinar Jangan lewatkan informasi penting

Shinta Kamdani, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), menyampaikan apresiasi atas keberhasilan pemerintah Indonesia dalam menegosiasikan penurunan tarif impor dengan Amerika Serikat. Kabar baik ini disambut positif oleh kalangan pengusaha, terutama di sektor industri padat karya.

Pada hari Selasa, 22 Juli 2025, Shinta menyatakan bahwa penurunan tarif dari 32% menjadi 19% memberikan angin segar bagi eksportir Indonesia. Langkah ini dinilai krusial dalam mempertahankan pangsa pasar di AS dan membuka peluang ekspansi yang lebih luas. Saat ini, ekspor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia ke AS mencapai 61% dari total ekspor TPT.

Selain keberhasilan negosiasi dengan AS, Shinta juga menyoroti pentingnya kesepakatan dagang dengan Uni Eropa melalui skema EU CEPA. Ia membandingkan situasi Indonesia dengan Vietnam, yang meskipun mendapatkan tarif 20%, dikenakan biaya tambahan akibat mekanisme transhipment.

Industri TPT menjadi perhatian utama karena kontribusinya yang signifikan terhadap ekspor dan penyerapan tenaga kerja. Penurunan tarif ini diharapkan dapat menjaga daya saing industri nasional, khususnya sektor padat karya seperti tekstil dan alas kaki. Shinta menekankan bahwa langkah ini sangat strategis dalam menjaga dan mendorong daya saing industri nasional.

Meskipun demikian, Shinta mengingatkan bahwa tarif bukanlah satu-satunya faktor penentu. Ia menekankan perlunya perhitungan komprehensif atas biaya produksi dan peningkatan efisiensi di dalam negeri. Pemerintah juga perlu terus berupaya meningkatkan iklim investasi dan kemudahan berusaha di Indonesia.

Secara keseluruhan, Shinta menilai bahwa kedua perjanjian dagang ini penting bukan hanya untuk menjaga keberlangsungan industri, tetapi juga untuk menyelamatkan lapangan kerja. Apindo berharap pemerintah terus aktif menjalin kerjasama dagang dengan negara lain untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Bea Cukai menyatakan fasilitas kawasan berikat telah berdampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia.