Tarif Trump Mengancam: 5 Negara Produsen iPhone Merana?
:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,573,20,0)/kly-media-production/medias/4825999/original/047645900_1715163870-Tips_iPhone_Action_Button_01.jpg)
Beritajitu.net Assalamualaikum semoga hidupmu penuh canda tawa. Sekarang aku ingin membagikan pengetahuan seputar Technology, News, Indonesia, Dunia. Catatan Penting Tentang Technology, News, Indonesia, Dunia Tarif Trump Mengancam 5 Negara Produsen iPhone Merana, Jangan sampai terlewat simak terus sampai selesai.
- 1.1. Kesimpulan:
Table of Contents
Kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat, khususnya yang menyasar produk dari Tiongkok, berpotensi memberikan dampak luas bagi rantai pasok global, termasuk bagi perusahaan teknologi raksasa seperti Apple.
Apple, yang selama ini mengandalkan Tiongkok sebagai basis produksi utama untuk iPhone dan produk lainnya, kini menghadapi tantangan baru. Meskipun secara bertahap mendiversifikasi lokasi manufaktur ke negara-negara seperti India dan Vietnam, ketergantungan pada komponen dan perakitan di Tiongkok masih signifikan.
Data dari Everscore ISI menunjukkan bahwa sebagian besar produksi iPhone dan produk Apple lainnya masih berpusat di Tiongkok. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Apple telah meningkatkan kapasitas produksi di India, sejalan dengan upaya pemerintah India untuk menarik investasi di sektor teknologi tinggi.
Diversifikasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu negara dan merespons potensi dampak negatif dari perang dagang. India, misalnya, menargetkan untuk memproduksi hingga 25% dari total produksi iPhone global.
Vietnam juga menjadi lokasi penting bagi Apple, khususnya untuk perakitan iPad dan perangkat wearable seperti Apple Watch. Sementara itu, Malaysia dan Thailand juga berperan dalam produksi komponen Mac.
Kenaikan tarif impor yang diberlakukan oleh AS dapat meningkatkan biaya produksi dan berpotensi menaikkan harga jual iPhone di pasar Amerika. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas rantai pasok, di mana komponen dikirim dari berbagai negara sebelum perakitan akhir dilakukan.
Pada 30 Oktober 2022, terlihat dampak lockdown di Zhengzhou, Tiongkok, terhadap produksi iPhone, menyoroti kerentanan rantai pasok terhadap gangguan eksternal.
Kesimpulan: Strategi diversifikasi Apple menjadi semakin penting dalam menghadapi ketidakpastian geopolitik dan perubahan kebijakan perdagangan global. Dampak tarif impor terhadap harga iPhone di AS akan menjadi perhatian utama bagi konsumen dan investor.
Begitulah uraian komprehensif tentang tarif trump mengancam 5 negara produsen iphone merana dalam technology, news, indonesia, dunia yang saya berikan Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat bagi banyak orang Jaga semangat dan kesehatan selalu. Sebarkan pesan ini agar lebih banyak yang terinspirasi. Sampai jumpa di artikel selanjutnya
✦ Tanya AI