• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Tiongkok Pertimbangkan Kembali: Peluang Baru dalam Negosiasi Tarif AS.

img

Beritajitu.net Hai semoga harimu menyenangkan. Di Titik Ini mari kita telaah Business, News, Indonesia, Dunia yang banyak diperbincangkan. Informasi Praktis Mengenai Business, News, Indonesia, Dunia Tiongkok Pertimbangkan Kembali Peluang Baru dalam Negosiasi Tarif AS Mari kita bahas selengkapnya hingga paragraf terakhir.

    Table of Contents

Transformasi digital terus dipercepat sebagai strategi utama untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri manufaktur nasional. Tujuannya adalah menciptakan industri yang lebih berkelanjutan, fleksibel, dan efisien.

Menurut laporan CNBC International pada Jumat, 2 Mei 2025, pejabat senior AS telah menghubungi China melalui berbagai saluran untuk memulai negosiasi terkait tarif impor.

Transformasi industri 4.0 membawa perubahan signifikan dalam aktivitas ekonomi, terutama dalam adaptasi teknologi digital.

Liputan6.com, Jakarta melaporkan bahwa China sedang mengevaluasi pendekatan AS terkait negosiasi perdagangan. Meskipun Beijing mengisyaratkan kesediaan untuk berunding, analis memperingatkan bahwa mencapai kesepakatan komprehensif akan menjadi proses yang panjang dan kompleks.

Isu perdagangan dan Korea Utara diperkirakan menjadi agenda utama dalam pembahasan antara kedua negara. Seorang pejabat China menyatakan bahwa AS harus menunjukkan ketulusan dan bersedia memperbaiki kesalahan serta membatalkan tarif sepihak jika ingin berunding.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang ekspansif sebesar 51,90 poin. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengindikasikan bahwa pembicaraan tarif impor AS-China akan segera berlangsung.

Di tengah pertimbangan untuk memulai negosiasi, China kembali menegaskan permintaan agar AS menghentikan semua tarif yang dianggap sepihak. Sejauh ini, kedua negara telah berupaya mengurangi dampak ekonomi tarif dengan memberikan pengecualian pada produk-produk penting tertentu.

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, dalam Rilis IKI April 2025 yang disiarkan secara daring pada Rabu, 30 April 2025, mengungkapkan bahwa IKI April 2025 melambat 1,08 poin dibandingkan Maret lalu yang tercatat sebesar 52,98 poin.

Febri menjelaskan bahwa penurunan IKI bulan ini disebabkan oleh kondisi perekonomian global yang terpengaruh oleh kebijakan tarif resiprokal Presiden AS, Donald Trump. Seperti diketahui, Presiden Trump telah mengenakan tarif sebesar 145% pada barang-barang impor dari China tahun ini, yang mendorong China untuk mengenakan tarif balasan sebesar 125%.

Dalam keterangan terpisah kepada Fox News, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, memastikan kesediaan China untuk bertemu dan berbicara terkait tarif impor.

Direktur di firma konsultan risiko Eurasia Group, Dan Wang, memperkirakan bahwa China akan melewati proses yang tidak mudah sebelum memasuki negosiasi dengan AS. Meskipun demikian, capaian IKI menandai perlambatan.

Febri mencatat bahwa selama bulan April 2025 terdapat 20 subsektor industri yang mengalami ekspansi, dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 91,9 persen. Subsektor IKI dengan nilai tertinggi pada bulan April 2025 adalah industri percetakan dan reproduksi media rekaman serta industri barang galian bukan logam.

Febri menjelaskan bahwa penurunan IKI juga disebabkan karena penurunan pesanan baru sebesar 4,05 poin, sehingga mengalami kontraksi sebesar 49,64 poin. Secara sederhana, order terhadap industri produksi berkurang dibandingkan bulan sebelumnya.

Demikian uraian lengkap mengenai tiongkok pertimbangkan kembali peluang baru dalam negosiasi tarif as dalam business, news, indonesia, dunia yang saya sajikan Terima kasih atas kepercayaan Anda pada artikel ini selalu berinovasi dan jaga keseimbangan hidup. silakan share ke temanmu. jangan lupa cek artikel lainnya di bawah ini.

© Copyright 2024 - Berita Jitu Update Berita Terbaru dan Terkini
Added Successfully

Type above and press Enter to search.